Berita Bangkalan
Gambaran Proyek Prestisius IISP di Kaki Suramadu, Jadikan Bangkalan Pusat Keuangan Syariah Dunia
IISP tidak hanya menjadi etalase semua produk kearifan lokal masyarakat Madura tetapi juga sebagai etalase Jawa Timur
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Konsep besar untuk menyulap Bangkalan sebagai kawasan penyangga Surabaya dengan adanya Jembatan Suramadu, terus bermunculan.
Meski belum terealisasi, Bangkalan tetap menjadi episentrum perhatian setelah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Diponegoro Pemkab Bangkalan, Rabu (6/9/2023).
FGD digelar sebagai bagian dari rangkaian penyusunan studi kelayakan atas perencanaan pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) di Kaki Jembatan Suramadu sisi Madura (KKJSM).
Selain dihadiri Plt Bupati Bangkalan, Drs Mohni MM, kesempatan tersebut juga dihadiri tokoh ulama, tokoh masyarakat (tomas), sejumlah kepala desa, mahasiswa, akademisi, pengusaha, hingga lintas sektoral di lingkungan Pemkab Bangkalan.
Ketua Takmir Masjid Agung Bangkalan, KH Syafik Rofii mengungkapkan, para ulama merasa bangga melihat konsep pembangunan IISP yang digagas Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat pencalonan sebagai gubernur. Sekarang konsep itu harus dilaksanakan sebagai janji kampanye.
Paling tidak, lanjut Kiai Syafik, sebelum masa jabatan gubernur habis pada 31 Desember 2023, barangkali pada Oktober atau November 2023 sudah ada peletakan batu pertama masjid oleh Presiden,
“Tadi para ulama dan tokoh masyarakat sudah sepakat dan mendukung. Ketika kami melihat konsep IISP, para ulama sangat bangga dan mendukung terwujudnya IISP di Bangkalan. Bahkan sebagian ulama dan tomas siap membantu. Semisal dibangun terlebih dahulu masjid besar dan mewah,” ungkap Kiai Syafik.
Menurut Wakil Bupati Bangkalan periode 2008-2013 itu, keberadaan masjid di kawasan KKJSM akan berdampak positif terhadap semua kegiatan proyek berikutnya yang berkaitan dengan pembangunan IISP. "Jadi sentranya masjid dulu yang dibiayai APBN atau bisa dibantu masyarakat Madura yang sukses di Jakarta,” jelasnya.
Berdasarkan Pre Feasibility Study Pemprov Jatim yang diterima Bappeda Pemkab Bangkalan, rancang bangunan IISP di KKJSM mengadopsi bentuk ‘Surya Majapahit’ atau ‘Matahari Majapahit. Sebuah lambang membentuk diagram kosmologi yang disinari jurai matahari. Lambang ini kerap ditemukan di reruntuhan bangunan yang berasal dari masa Majapahit.
Profil kawasan IISP terbagi menjadi 6 zona. Zona 1 disebut Zona Islami atau spiritual yang terdiri dari bangunan ibadah atau dakwah, ponpes modern, balai pelatihan, asrama, co-working space, hingga inkubator UMKM.
Pada Zona 1 terdapat bangunan masjid dengan konsep ‘Taman Firdaus’, terintegrasi dengan Zona II yang saat ini sudah terbangun Rest Area ‘Tanean Suramadu’. Di situ nantinya juga akan menjadi pusat informasi wisatawan atau Tourism Information Centre (TIC), arena karapan sapi yang dilengkapi dengan tribun penonton dan kantor.
Sedangkan pada sisi Timur Zona II menjadi lokasi pintu masuk, parkir, pasar rakyat, dan ruang terbuka hijau. Pada Zona III diproyeksikan sebagai pusat perbelanjaan, hotel, dan convention hall dukungan lahan parkir.
Pada Zona IV diplot sebagai pusat rekreasi edukatif taman tematik tentang science yang bersumber dari Al-Quran seperti under the sea ‘Kisah Nabi Musa AS’, museum megafauna ‘Kisah Nabi Nuh AS’.
Selain itu ada botanical glass castle ‘Kisah Nabi Sulaiman AS’, 3D live sketch ‘Kisah Nabi Yunus’, arch geo ‘Kisah Nabi Hud AS’, 4D astronomy ‘Kisah Nabi Idris AS’, dan kebun kurma dan parit ‘Kisah Nabi Muhammad SAW’ berupa museum, galeri, dan bengkel workshop simulator.
Pada Zona V adalah zona penunjang seperti kantor pengelola, tiket dan pusat informasi, instalasi pengelolaan sampah, dan pelayanan lainnya. Lokasi wisata pesisir dengan pemandangan langsung kemegahan Jembatan Suramadu akan berada di Zona VI atau wisata pesisir.
Di situ akan dilengkapi dengan indoor museum dan galeri, open galeri, amphitheatre, rooftop café dengan dukungan fasilitas publik seperti arboretum, camping ground, petualangan, pusat olahraga, dan lintasan jogging.
Kiai Syafik yang juga Sekretaris Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura memaparkan, anggaran untuk pembangunan masjid di kawasan IISP seperti disampaikan Kepala Bappeda Provinsi Jatim, Ir Moh Yasin sudah ada di APBD. Hanya saja lahannya belum ada sinyal dari PUPR.
“Kami siap membantu dan mendesak PUPR agar segera menyerahkan lahan itu kepada Pemprov Jatim. IISP tidak hanya menjadi etalase semua produk kearifan lokal masyarakat Madura tetapi juga sebagai etalase Jawa Timur,” pungkas Kiai Syafik yang menjabat Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Timur.
Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, Ir Moh Yasin mengungkapkan, total kebutuhan lahan untuk sesuai perencanaan pembangunan IISP seluas sekitar 38 hektare. Kementerian PUPR memiliki lahan di KKJSM seluas 30 hektare yang pembebasannya dilakukan saat berdirinya Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS).
“Untuk lahan memang sebagian besar nantinya menggunakan lahan Kementerian PUPR, sekarang kami masih proses koordinasi dengan Kementerian PUPR. Namun tidak semua kami gunakan, hanya sebagian seusai deliniasi yang sudah direncanakan,” ungkap Yasin.
Seperti diketahui, pembangunan IISP di KKJSM menjadi bagian dari rencana strategis nasional dalam upaya Percepatan Pembangunan Ekonomi di Pulau Madura. Seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019.
Diproyeksikan, pembangunan akan menelan biaya sebesar Rp 3 triliun dengan konsep pendanaan KPBU. IISP disiapkan sebagai pusat edukasi keilmuan Islam dengan dukungan infrastruktur terpadu, wisata, serta kelak mampu menjadi pusat keuangan syariah dunia.
“Anggaran sesuai di perpres itu kan KPBU, kerjasama pemerintah dengan badan usaha. Dalam pelaksanaannya bisa dikoordinasikan lagi mungkin bisa didukung melalui APBD atau juga APBN,” jelas Yasin.
Ia menambahkan, FGD memang menjadi bagian dari penyusunan FS untuk memberikan rekomendasi. Apakah proyek ini layak untuk dilanjutkan dari aspek teknis, sosial, lingkungan, budaya, ekonomi.
“Kalau memang dari hasil kajian, perhitungan, masukan dari lintas sektoral dan seluruh elemen masyarakat memang ini layak, maka kami akan lanjutan ke tahapan selanjutnya. Inilah tujuan studi kelayakan, tahapan yang harus dilalui,” pungkasnya. ******
Indonesia Islamic Science Park (IISP) Bangkalan
Ulama Bangkalan dukung proyek IISP
megaproyek IISP telan anggaran Rp 3 triliun
IISP jadikan Bangkalan pusat syariah dunia
gambaran konsep IISP
Rosyadi ke Rusia Sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Dorong Mahasiswa UTM Kuliah di Luar Negeri |
![]() |
---|
Harga-Harga Naik Jelang Nataru, Penjual Mie Ayam di Bangkalan Terpaksa Oplos Cabai Merah dan Hijau |
![]() |
---|
Cabdindik Apresiasi Prestasi SMA/SMK Bangkalan Selama 2024, Meski Koordinasi Antar Lembaga Lemah |
![]() |
---|
Derita Kampung Nelayan di Kabupaten Bangkalan, 20 Tahun Dikepung Banjir |
![]() |
---|
Kader GP Ansor se-Indonesia Diasah di Bangkalan, Disiapkan Jadi Pemimpin Bangsa Berintegritas Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.