Berita Viral

APA Tramadol? Diduga Obat Ilegal yang Dipasarkan Imam Masykur Sebelum Tewas di Tangan Praka Riswandi

Imam Masykur ikut menjual obat tramadol yang diduga termasuk obat terlarang dalam komunitas jual kosmetik.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Imam Masykur disebut mengedarkan Tramadol sebelum menjadi incaran oknum Paspampres. 

SURYA.CO.ID - Kasus penculikan berujung pembunuhan yang menimpa Imam Masykur, pemuda Aceh yang diincar oknum Paspampres, berujung panjang.

Setelah Praka Riswandi Manik ditangkap oleh Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, terungkap bahwa Imam Masykur adalah seorang incaran.

Hal itu terakit dengan obat yang dijual oleh Imam Masykur.

Baca juga: NASIB KORBAN Lain Tak Seperti Imam Masykur, ZF Disekap Praka Riswandi Manik Belasan Jam, Kini Trauma

Imam Masykur ikut menjual obat tramadol yang diduga termasuk obat terlarang dalam komunitas jual kosmetik.

Lalu, apa obat Tramadol itu?

Melansir situs alodokter, Tramadol merupakan obat untuk meredakan nyeri pascaoperasi, yang tergolong nyeri sedang hingga berat.

Penggunaan obat ini pun harus dengan resep dokter, sehingga tidak dianjurkan untuk nyeri ringan.

Cara kerja Tramadol adalah dengan menghambat penghantaran sinyal rasa nyeri di sistem pusat saraf.

Imam Masykur disebut simpan rahasia dan sudah diintai oleh pelaku sejak lama.
Imam Masykur disebut simpan rahasia dan sudah diintai oleh pelaku sejak lama. (Kolase Surya.co.id)

Sementara itu, penggunaan Tramadol dengan resep dokter pun menimbulkan sejumlah efek samping. Di antaranya:

  • Sulit buang air besar (sembelit)
  • Pusing
  • Kantuk
  • Sakit kepala
  • Sakit maag atau heartburn
  • Mulut kering
  • Gatal-gatal

Jika efek samping semakin para dan tak kunjung membaik, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pun jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius, berupa:

  • Mengorok atau napas berhenti mendadak saat tidur (sleep apnea)
  • Cemas, halusinasi, demam, keringat berlebih, kaku otot
  • Sakit perut parah
  • Mual, muntah-muntah, dan hilang nafsu makan
  • Kejang
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Tremor
  • Napas melambat
  • Denyut jantung lambat dan lemah
  • Penurunan kesadaran
  • Sulit bangun dari tidur
  • Kepala terasa ringan seperti akan pingsan

Baca juga: PERINTAH TEGAS KASAD Jenderal Dudung Soal Oknum Prajurit TNI Pembunuh Imam Masykur: Seberat-beratnya

Polisi Dalami Komunitas Jual Kosmetik

Ketiga pelaku pembunuhan Imam Masykur, Praka Riswandi Manik, Praka HS, dan Praka J, sempat menjalani pemeriksaan.

Hasilnya, ketiga pelaku membenarkan adanya aksi penculikan yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

Menurut Kolonel CPM Irsyad, ketiga pelaku disebut tidak mengenal korban begitu detail. Mereka hanya tahu sekilas informasi tentang Imam Masykur.

Berdasar penjelasan pelaku, Imam Masykur tergabung dalam sebuah komunitas kosmetik yang berisi orang Aceh.

Komunitas tersebut telah dipantau sejak lama oleh ketiga pelaku.

"Mereka ini semua satu angkatan, latar belakangnya orang-orang dari Aceh yang sama-sama berada di Jakarta," kata Irsyad, melansir Tribun Bogor.

Sehingga, kata Irsyad Hamdie, ketiga pelaku itu merlakukan penculikan dan perencanaan secara bersama dan terencana.

Imam Masykuri ternyata pernah menjadi korban penculikan sebelum dihabisi oknum Paspampres. Keluarga beri uang tebusa sebesar Rp 13 juta.
Imam Masykuri ternyata pernah menjadi korban penculikan sebelum dihabisi oknum Paspampres. Keluarga beri uang tebusa sebesar Rp 13 juta. (Kolase Surya.co.id)

Baca juga: SOSOK Kakak Ipar Oknum Paspampres yang Bantu Penculikan Imam Masykur, Mau Memeras tapi Kelewatan

"Mereka memang tidak mengenal detail korban, tapi mereka mengetahui korban ini anggota komunitas orang-orang Aceh," tuturnya.

Meski tidak saling mengenal, namun para pelaku sudah memantau korban dari komunitas yang menaungi mereka.

"Jadi tahu apa kegiatannya mereka tahu, sehingga mereka melakukan kejahatan tersebut. Komunitas orang penjual kosmetik," beber Kolonel CPM Irsyad.

Meski begitu, ia masih mendalami jenis obat apa yang dijual oleh Imam Masykur di toko kosmetiknya tersebut.

"Kami dalami lagi korban ini apa saja jualan obat terlarangnya. Masih dalam tahap penyelidikan," ungkapnya lagi.

Untuk mengungkap kasus ini, pihaknya juga telah memeriksa delapan orang saksi.

Di antarannya keluarga, korban selamat, dan warga sekitar toko kosmetik.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved