Berita Malang Raya

Produksi Menurun saat Musim Kemarau, Harga Beras di Kota Malang Mulai Merangkak Naik

Harga beras di Kota Malang, melonjak menyusul menurunnya produksi beras selama kemarau lantaran debit air tak cukup mengairi sawah.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemkot Malang
Wali Kota Malang, Sutiaji melihat stok beras di gudang milik Bulog beberapa waktu lalu. Saat ini, telah terjadi kenaikan harga beras di sejumlah tempat di Kota Malang. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Harga beras di Kota Malang, melonjak menyusul menurunnya produksi beras selama kemarau lantaran debit air tak cukup mengairi sawah.

Pantauan harga beras di Pasar Induk Gadang Kota Malang menyebutkan beras premium dijual Rp13.700 per kg dan beras medium Rp12.500 per kg.

Kepala Pasar Rakyat Kasin Kota Malang Jumar Ngadiono mengatakan kenaikan harga beras mulai terlihat seperti diungkapkan pedagang di pasar.

"Di Pasar Kasin, pedagang menjual beras premium Rp14.000 per Kg dan beras medium Rp12.500 per Kg," tutur Jumar, Kamis (24/8/2023).

Melonjaknya harga beras ini menjadi perhatian Pemkot Malang mengingat Kota Malang merupakan daerah konsumen beras.

Sedangkan daerah produsen beras, yakni Kabupaten Malang mulai jarang panen.

Kebanyakan petani pemilik sawah irigasi teknis dengan ketercukupan air sedang memasuki proses tanam padi.

Petani lainnya menanam palawija dengan pertimbangan debit air mulai berkurang.

"Hukum pasar supply and demand berjalan karena barang mulai berkurang di pasar berakibat harganya naik," tegas Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi.

Eko menjelaskan hasil analisis harga dan pasar memang terjadi kenaikan harga beras lantaran panen mulai menurun.

Kendati demikian, stok beras ia klaim dalam kondisi aman. Karena itu, Eko menyiapkan rencana operasi pasar guna meringankan beban warga.

"Panen menurun ini yang memicu kenaikan harga. Pasti akan operasi pasar (OP) untuk menurunkan harga bekerja sama dengan Bulog," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputra mengakui sesuai laporan petugas penyuluh lapang memang terjadi penurunan debit air akibat kemarau.

Adapun produksi padi sampai akhir Juli mencapai 377.000 ton. Padi sebanyak itu bila dikonversi menjadi beras dengan acuan 64,02 persen menjadi 241.355,4 ton beras.

Sedangkan kebutuhan konsumsi di Kabupaten Malang sekitar 241.328 ton sehingga surplus 27,4 ton.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved