Tradisi Membuat Tajin Sappar di Kota Probolinggo, Untuk Pererat Tali Silaturahmi dengan Tetangga

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Tradisi membuat Tajin Sappar terus dilestarikan oleh warga Kota Probolinggo. 

Ada filosofi mendalam di balik pembuatan Tajin Sappar, yakni mempererat tali silaturahmi. 



Sebab, usai jadi, pembuat lantas membagikan Tajin Sappar kepada para tetangga. 



Salah satu pembuat Tajin Sappar adalah Vita Kusuma (35) warga Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Vita mengatakan, dia menyiapkan sejumlah bahan untuk membuat Tajin Sappar. Bahan-bahan tersebut adalah tepung ketan, garam, air kapur, tepung kanji, tepung beras, pandan, gula, mutiara, nangka dan santan.

Seluruh bahan dimasak lewat proses perebusan.

"Saya membuat Tajin Sappar dibantu keluarga. Proses pembuatan Tajin Sappar memakan waktu 3 jam," katanya, Kamis (24/8/2023).

Tajin Sappar disajikan dalam piring hijau berbentuk menyerupai daun. Kudapan yang ada di dalam piring, bubur sum-sum, saus santan bercampur tepung kanji dibentuk bola kecil. Di atasnya diberi mutiara dan potongan nangka.

"Setelah jadi, saya membagikan Tajin Sappar ke para tetangga. Ini untuk mempererat tali silaturahmi. Tiap tahun saya membuat Tajin Sappar, tepatnya pada bulan Safar, bulan kedua dalam kalender Islam," terang Vita.

Tetangga Vita, Zubaidah (31) menyebut Tajin Sappar dibuat dan dibagikan pada bulan Safar.

Tiap tahun, ia mengaku mendapatkan kiriman Tajin Sappar dari Vita. Tajin Sappar itu pun ia santap bersama dua anaknya.

"Rasa Tajin Sappar didominasi manis. Rasa manis paling disenangi oleh saya dan anak," paparnya.