Berita Bangkalan

Meski Jawabannya Bikin Jengkel, Kepala DLH Bangkalan Punya 3 Ide Strategis Pengendalian Sampah,

Anang bahkan menutup diri beberapa bulan terakhir atas persoalan sampah yang terus menggelinding tanpa ujung.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyegel pintu utama Kantor Pemkab Bangkalan dengan bentangan kain bertuliskan, ‘Raport Merah’ Pemkab Bangkalan, Kamis (24/8/2023). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kurang adanya keterbukaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan mengenai strategi pengendalian sampah, menjadi salah satu penyebab meledaknya aksi unjuk rasa, Kamis (24/8/2023).

Pun saat puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bangkan mendemo pemkab atas buruknya pengelolaan sampah, Kepala DLH Bangkalan, Anang Yulianto tidak menyampaikan pernyataan apa pun.

Sikap Anang menyulut amarah mahasiswa hingga menyegel pintu utama pemkab dengan selembar kain bertuliskan, ‘Raport Merah Pemkab Bangkalan’.

Jangankan menemui massa pendemo, Anang bahkan menutup diri beberapa bulan terakhir saat berupaya dikonfirmasi awak jurnalis atas persoalan sampah yang terus menggelinding tanpa ujung.

Padahal sebagai pejabat publik yang berwenang atas urusan sampah, ia semestinya dengan lapang dada menghadapi gelombang kritikan atas buruknya pengelolaan sampah.

“Mulai zaman ‘Nabi Adam’, saya konfirmasi terkait persoalan sampah gak dibalas-balas. Saya coba melalui Pak Kadis Kominfo, akhirnya dibantu komunikasi ke Pak Anang,” begitu ungkapan hiperbolis seorang jurnalis kepada SURYA.

Dan terungkap bahwa Anang bukannya pejabat yang tidak konseptual. Dari gagasan yang disampaikan lewat Kadis Kominfo Bangkalan, Agus Sugianto Zain, terlihat ide stragisnya dalam mengendalikan limpahan sampah.

Anang memang sebatas mengirimkan tiga poin perencanaan tentang pengelolaan sampah untuk diteruskan kepada para jurnalis agar diolah bebas sebagai bahan hasil konfirmasi.

Tiga poin itu meliputi, pertama mendorong TPS3R (tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle) secara masif melalui pendanaan APBD, APBN, maupun anggaran Dana Desa untuk melakukan reduksi sampah terdekat dengan sumber.

Kedua, melakukan pengembangan sistem pengelolaan sampah dengan konsep Zero Waste menggunakan RDF di rumah daur ulang sebagai pilot project untuk dikembangkan di wilayah kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

Dan ketiga, menyusun pengolahan sampah strategis berkapasitas 100 ton per hari sebagai pengganti TPA berupa TPST Samtaku di Desa Buluh Kecamatan Socah dengan menggandeng investor.

SURYA yang penasaran dengan program tersebut, berupaya mengkonfirmasi kepada Anang. Tetapi ternyata jawaban Anang menjengkelkan, melalui Agus ia menjawab dengan kalimat singkat, “Isinya Dunia Mas”. Tidak dijelaskan apa maksud kalimat Anang itu. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved