Berita Viral

NASIB 3 Warga Usai Viralkan Video Oknum Polisi Minta Uang Tilang di Bukittinggi, Ini Tujuan Aslinya

Beginilah nasib 3 orang warga setelah viralkan video oknum polisi minta uang tilang di Bukittinggi, Sumatera Barat.

ist/Tribun Jogja
ilustrasi oknum TNI. Terungkap nasib 3 Warga Usai Viralkan Video Oknum Polisi Minta Uang Tilang di Bukittinggi. 

SURYA.co.id - Beginilah nasib 3 orang warga setelah viralkan video oknum polisi minta uang tilang di Bukittinggi, Sumatera Barat.

3 orang tersebut dipanggil Polrestas Bukittinggi untuk dimintai keterangan.

Saat itulah mereka mengungkap tujuan sebenarnya merekam dan viralkan video tersebut.

Yakni untuk menaikkan follower sosial media mereka.

Selain itu, mereka juga mendapat teguran dari polisi.

Polisi mengimbau agar mereka melaporkan saja jika ada polisi bertindak di luar kewenangannya, bukan membuatnya viral.

"Benar. Ada tiga orang pembuat video yang kita panggil ke Mapolresta Bukittinggi untuk dimintai keterangan," kata Kasat Lantas Polresta Bukittinggi, AKP Ghanda Novidiningrat, melansir dari Kompas.com.

Ghanda menyebutkan, dari hasil klarifikasi, tujuan konten kreator membuat video tersebut untuk menaikkan folowers akun media sosialnya.

"Tujuan mereka hanya menaikkan folowers mereka saja. Kita sudah beri mereka pengertian agar mereka lebih bijak bermedia sosial," tutur Ghanda.

Sementara Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol Hilman Wijaya mengatakan, peristiwa tersebut tidak perlu lagi terjadi sebab bisa merugikan nama Bukittinggi dan Sumbar.

"Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Mari kita jaga nama Bukittinggi dan Sumbar, bukan menjelek-jelekan sendiri," kata Hilman.

Menurut Hilman, kalau ada oknum polantas yang bertindak di luar kewenangannya bisa dilaporkan, bukan diviralkan.

"Kalau ada yang salah, kan bisa dilaporkan. Ini yang harus dilakukan. Kalau ada anggota yang salah pasti kita tindak," beber Hilman.

Sebelumnya diberitakan, video yang memperlihatkan polisi lalu lintas di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menilang sejumlah kendaraan viral di media sosial.

Ada beberapa video viral yang beredar, salah satunya bernarasi polisi meminta uang tilang tidak masuk akal.

"Bang. Kota Bukittinggi lantasnya sudah meresahkan. Mereka main kejar pengendara roda dua dan dibawa ke Polres.

Menurut dari mereka uang tilangnya tidak masuk akal, Rp 200 ribu ke atas," tulis narasi salah satu video yang dilihat Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati menyampaikan permohonan maaf terkait video yang menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Saya Kapolresta Bukittinggi memohon maaf atas viralnya video penegakan hukum terhadap para pelanggar lalu lintas yang dilakukan oleh anggota kami di lapangan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi seluruh warga Bukittinggi dan tamu kami yang datang," ujar Yessi dalam video yang diunggah akun resmi Polresta Bukittinggi, Sabtu (12/8/2023).

"Ini menjadi kritik, saran, dan masukan bagi kami sebagai bahan evaluasi untuk melakukan penegakan hukum dengan lebih humanis dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," lanjutnya.

Menurut Yessi, untuk anggota polantas yang diduga melakukan pelanggaran, saat ini sedang diperiksa oleh Propam.

"Bagi anggota kami yang melakukan pelanggaran terhadap proses penegakan hukum tersebut sedang dilakukan pemeriksaan di propam," kata Yessi.

Oknum Polisi di Bali Ngebir dan Tolak Laporan

Berbicara tentang oknum polisi, sebelumnya sempat viral 4 oknum polisi di Bali yang asyik ngebir dan tolak laporan korban pencopetan. 

Diwartakan sebelumnya, seorang wanita pemilik akun TikTok @lowkeyisve mengungkapkan kekesalannya pada pihak Polsek Denpasar Barat, Bali.

Bermula ketika dirinya jadi korban pencopetan ketika berlibur di wilayah Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (8/7/2023) lalu.

Pada saat itu, dia dan temannya sedang berjalan di tengah keramaian.

Ketika berjalan, dia membawa tas kecil yang diikatkan di pergelangan tangannya.

Di dalam tas tersebut terdapat dompet berisi kartu ATM, SIM, iPhone 13, dan airpods.

Tak lama kemudian, ada dua orang yang menaiki sepeda motor PCX mendekatinya dan tiba-tiba merampas tas tersebut dari tangannya.

"Jadi gua jalan kaki biasa dan tiba-tiba gua kayak mau ditabrak sama motor PCX, dua orang. Gua ingat banget PCX hitam satu pakaian helm warna merah dan terus ditarik sama orangnya," ungkap pemilik akun TikTok @lowkeyisve tersebut.

Kemudian, perempuan itu pergi ke kantor polisi setempat untuk melaporkan pencurian tersebut.

Sesampainya di kantor polisi, dia melihat beberapa oknum polisi sedang menikmati minuman bir.

Polisi di kantor polisi tersebut kemudian menolak laporan pencopetan itu dan malah mengarahkan korban ke Polsek Kuta Utara.

Namun, setibanya di Polsek Kuta Utara, laporan perempuan tersebut juga ditolak dan disuruh melapor ke Polsek Kuta.

"Dan gua ke kantor polisi dong buat laporan yaudah ke kantor polisi saja. Dan sampai di sana polisinya enak-enak ngebir tuh malam-malamnya," ungkapnya.

"Sampai gua di sana, orang sana bilang tidak bisa, ini harus ke Polsek Kuta," tambahnya.

Video pertama yang diunggah oleh akun @lowkeyisve itu sudah dilihat oleh 77,2 ribu akun lainnya dan mendapatkan sebanyak 480 komentar hingga Selasa siang.

Setelah video tersebut viral, pemilik akun @lowkeyisve mengunggah video baru terkait perkembangan kasusnya.

"Update jambret Seminyak sudah dalam penanganan Polisi, semoga akan ada hasilnya," isi narasi dalam video itu.

Setelah viral, identitas oknum polisi yang terekam dalam video itu pun terungkap. 

Keempat oknum itu adalah Bripka YM, Ipda IKS, Aiptu GS, dan Ipda IKS.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved