Bayi Tertukar di Bogor

Nasib Pilu Siti Mauliah Dipaksa Ikhlaskan Anak Kandung yang Tertukar, Alami Perang Batin

Nasib pilu masih dialami Siti Mauliah (37), seorang ibu di Bogor yang anaknya tertukar di rumah sakit. Ia mengalami perang batin.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE TRIBUN BOGOR
Siti Mauliah yang bayinya tertukar di RS 

SURYA.CO.ID - Nasib pilu masih dialami Siti Mauliah (37), seorang ibu di Bogor yang anaknya tertukar di rumah sakit. 

Saat ini Siti dipaksa mengikhlaskan anak kandungnya yang sejak lahir tertukar oleh bayi lain yang berada di rumah sakit yang sama.

"Kalau keluarga besar mah, menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," kata Siti.

Meski mengaku sudah ikhlas bayinya tertukar, Siti tak bisa memungkiri jika mengalami perang batin. 

Sebab, meski sudah menyayangi dan merawat seperti anak sendiri, Siti tak merasakan adaya ikatan batin yang terjalin dengan bayi tersebut.

Setiap hari, di lubuk hati terdalam, Siti terus mempertanyakan keberadaan anak kandungnya.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya di mana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.

Ia mengatakan, banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak ke depannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus ke depannya," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, bayi Siti Mauliah tertukar usai melahirkan di RS Sentosa.

Selama setahun ternyata dia merawat bayi milik orang lain, sedangkan ia sendiri tak tahu pasti bayinya tertukar dengan siapa.

Siti Mauliah dan bayinya yang diduga tertukar di RS Sentosa
Siti Mauliah dan bayinya yang diduga tertukar di RS Sentosa (KOLASE TRIBUN BOGOR)

Selama setahun itu pula ia mencoba bersabar sambil mencari tahu keberadaan anak biologisnya.

Ia mengatakan tidak ada yang keberatan ketika bayi yang sudah jelas tertukar itu masih tetap dirawatnya.

"Kalau keluarga besar mah menerima (keberadaan bayi yang saat ini dirawatnya)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (11/8/2023).

Meski begitu, sebagai seorang ibu yang memiliki intuisi dengan anak kandung, ia tak merasakan adanya ikatan batin yang terjalin dengan bayinya saat ini.

Walaupun, setiap harinya bayi tersebut dirawatnya seperti anak sendiri.

Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.

"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya dimana," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayinya yang tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.

Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.

"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak kedepannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus kedepannya," pungkasnya.

Bayi Siti Sudah Ditemukan

Kabar terbaru menyebut, bayi Siti saat ini dirawat seorang ibu bernama D,  warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. 

Saat ditemui Siti, D ternyata enggan melakukan tes DNA untuk memastikan anak kandungnya.

Penolakan ini usai Siti Mauliah bersama kuasa hukumnya melakukan mediasi pada D soal nasib bayi tertukar di Bogor.

Namun D, yang diduga membawa bayi Siti Mauliah dan ibu asli dari bayi yang bersama Siti menolak untuk tes DNA.

Ia menyebut bayi yang sekarang dirawatnya merupakan anak kandungnya sendiri.

"Mereka enggak ngerespons. Bilangnya, 'Bayi saya enggak ketukar, mungkin ibu salah orang kali'," kata Siti.

Bahkan pihak rumah sakit sudah ikut membujuk, namun D tetap menolak.

Pihak rumah sakit juga telah memfasilitasi D untuk tes DNA, namun D masih yakin bayinya pada Juli 2022 tidak tertukar.

Permintaan Siti melakukan tes DNA pada D bukan tanpa alasan.

Dugaan mengerucut pada D karena pada saat itu hanya ada dua bayi laki-laki yang ada di rumah sakit, yaitu bayi D dan Siti.

Siti pun telah melakukan tes DNA dan hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang dibawa Siti sejak Juli 2022 bukan anak kandungnya.

"Saya kalau salah orang, itu alamat dari rumah sakit enggak mungkin sampai sini," kata Siti.

Siti masih belum menyerah untuk menemukan anak kandungnya yang tertukar satu tahun lalu.

Pendekatan terus ia lakukan pada D agar kecurigaan Siti terjawab dengan jelas.

Siti masih berusaha membujuk D melakukan tes DNA, namun ia dan keluarganya tetap menolak.

Malahan, D mengajukan syarat yang cukup berat pada Siti jika tetap harus tes DNA.

Kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho mengatakan, D ingin melakukannya jika semua bayi yang ada di hari itu juga harus tes DNA.

"Yang terduga tidak mau melakukan DNA. Pengenya semua bayi yang ada hari itu juga harus dilakukan tes DNA," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, bayi laki-laki dari pasangan suami istri M Thabrani dan Siti Maulia asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertukar dengan bayi lain.

Hal ini terungkap berawal dari nama di gelang bayi yang tidak sesuai.

Siti kemudian melakukan tes DNA dan hasilnya Siti bukan ibu biologis bayi tersebut.

Alhasil, Siti memilih melaporkan kasus bayi tertukar saat persalinan di RS Sentosa setahun lalu ke Unit PPA Satreskrim Polres Bogor.

Kuasa Hukum meminta pihak rumah sakit bertanggung jawab atas apa yang dialami kliennya tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved