Bayi Tertukar di Bogor
BABAK BARU Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Ibu Kandung Ogah Tes DNA dan Malah Ajukan Syarat Mustahil
Kasus bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, kini memasuki babak baru. D, ibu kandung bayi enggan melakukan tes DNA. Ia malah ajukan syarat yang mustahil
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kasus bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, kini memasuki babak baru.
Kali ini D, ibu kandung bayi enggan melakukan tes DNA untuk memastikan bayi yang saat ini ia bawa merupakan anak kandungnya.
D meyakini, bahwa anak yang dirawatnya selama setahun ini adalah darah dagingnnya, dan tidak tertukar oleh bayi yang dibawa Siti Mauliah.
"Mereka enggak ngerespons. Bilangnya, 'Bayi saya enggak ketukar, mungkin ibu salah orang kali'," kata Siti Mauliah, yang saat Siti Mauliah dikutip dari Tribun Jakarta.
Pihak rumah sakit pun turun tangan sampai berjanji untuk memberikan fasilitas D untuk melakukan tes DNA.
Sayangnya, D tetap pada pendiriannya.
Bukan tanpa alasan, D enggan melakukan tes DNA lantaran gelang yang digunakan bayi saat lahir bertuliskan namanya, bukan Siti Mauliah.
"Dia bilang gelangnya sudah atas namanya," ucap Siti Mauliah.
Juru Bicara (Jubir) RS Sentosa, Gregg Djako lalu mengatakan D menolak tes DNA karena belum siap secara mental.
D pastinya sudah sangat menyanyangi bayi yang sudah dirawatnya selama satu tahun.
Dapat dipastikan D kesulitan untuk menerima keadan kalau bayi tersebut ternyata bukan anak kandungnya.
"RS akan melakukan tes secara silang untuk mengetahui hasil mempuni, baru nanti kita memikirkan langkah selanjutnya seperti apa karena ini menyangkut manusia."
"Tapi kemudian yang jadi kendala adalah pasien B menyatakan secara mental dan psikologis dia belum siap. Kami menghargai itu," jelasnya.
Permintaan yang Mustahil
Siti Mauliah ngotot melakukan tes DNA pada D bukan tanpa alasan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.