Berita Lamongan

Alokasi Anggaran Pilkada 2024 Belum Ada Titik Temu, KPU Dan BPKAD Lamongan Masih Tawar Menawar

Hingga kini, belum ada kata sepakat terkait anggaran Pilkada 2024 di Kabupaten Lamongan, KPU dengan Pemkab Lamongan masih proses tawar menawar.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri
Kantor KPU Lamongan di Jalan Basuki Rahmad. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Hingga kini, belum ada kata sepakat terkait anggaran Pilkada 2024 di Kabupaten Lamongan, meski sudah beberapakali melakukan presentasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ( BPKAD).

Anggaran untuk keperluan Pilkada 2024, KPU Lamongan dengan Pemkab Lamongan masih proses tawar menawar.

KPU tetap bertahan dengan pengajuan diangka Rp 78 miliar, sementara Pemkab Lmaongan meminta KPU bersedia mengurangi pengajuannya.

Lantaran, belum ada titik temu, hingga pekan kedua Agustus ini, Pemkab Lamongan belum menyepakati besaran anggaran Pemilu 2024 yang diajukan KPU Lamongan.

Anggaran yang diusulkan KPU Lamongan, dipastikan besarannya mengalami kenaikan dibanding Pilkada 2020 sebelumnya.

"Sudah tiga kali bertemu dan presentasi dengan pemkab, tapi belum ada kesepakatan alokasi dana sesuai yang kami ajukan," kata Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali saat dikonfirmasi SURYA.CO.ID, Jumat (11/8/2023).

KPU Lamongan pun memprediksi, kebutuhan anggaran untuk Pilkada Lamongan pada 2024 nanti akan membengkak.

"Penambahan anggaran tersebut, terutama karena ada pembengkakan untuk honorarium. Yang paling banyak di honorarium," kata Mahrus

Pihaknya, lanjut Mahrus, akhirnya mengajukan anggaran Rp 78 miliar.
Menurutnya, pengajuan itu bukan tanpa alasan. Sebab kenaikan anggaran dipicu keadaan yang berbeda dengan tahun 2020, karena dipicu inflasi dan kebutuhan honorarium.

"Jumlah desa di Lamongan terbanyak se-Jatim. Maka kalikan saja honorarium, jumlah PPS dengan jumlah desa di Lamongan," ungkap Mahrus.

Diungkapkan, kalau berhitung pada inflasi, maka penambahan honor untuk PPS pasti ada penambahan anggaran. Pihaknya masih berhitung dengan pihak Pemkab Lamongan, yakni Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Ada masukan, agar anggaran untuk honorarium dikurangi. Mahrus menghargai masukan tersebut, tapi itu belum tepat.

"Masukan itu akan kami konsultasikan pada saat rakor dengan KPU RI pada Selasa-Rabu pekan depan di Sidoarjo," ujarnya.

Mahrus merencanakan, pihaknya akan segera bertemu pekan depan agar ada kesepakatan dalam pembahasan anggaran Pilkada.

KPU sudah tiga kali bertemu dengan Bupati Lamongan untuk menyampaikan pendanaan Pilkada serentak 2024, yaitu pada 8 Maret 2022, 24 Maret 2022 dan 8 Maret 2023.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved