Berita Trenggalek

ASN Trenggalek Diimbau Tak Gunakan Elpiji 3 Kg, Pembelian Dibatasi Sampai Pangkalan

Bupati Trenggalek mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Trenggalek untuk tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram

tribun jatim/sofyan arif candra
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Trenggalek Diimbau Tak Gunakan LPG Subsidi 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Trenggalek untuk tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram atau elpiji subsidi.

Hal tersebut tertuang dalam surat edaran (SE) bupati nomor 500/1020/406.002.1/2023 perihal penyaluran elpiji tabung 3 Kilogram kepada konsumen pengguna elpiji tertentu.

SE tersebut sebagai bentuk tindak lanjuti dari gubernur dalam rangka pemenuhan ketersediaan, stabilisasi harga, dan distribusi elpiji Melon.

"Ini masih tahapan yang sifatnya imbauan. Sesuai arahan gubernur disarankan ASN dan keluarganya tidak memakai elpiji 3 Kilogram," kata Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Trenggalek, Rubianto, Rabu (9/8/2023).

Pemkab Trenggalek tidak bisa melarang secara langsung penggunaan elpiji subsidi di kalangan ASN karena dari pemerintah pusat pun kebijakannya juga masih bertahap.

Pemantauan imbauan tidak menggunakan elpiji subsidi tersebut akan dilakukan di masing-masing OPD atau satuan kerja kepada ASN yang ada dibawahnya.

Di sisi lain, Rubianto juga mendapatkan informasi bahwa pihak Pertamina juga dalam proses mengubah alur dan sistem distribusi untuk menyesuaikan pembelian.

"Kalau sekarang pembelian bisa di eceran, kedepan hanya bisa di tingkat pangkalan agar masyarakat memperoleh elpiji subsidi sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) dan menuju penyaluran subsidi tepat sasaran," lanjutnya.

Nantinya di setiap pangkalan terdapat data base yang memuat data masyarakat yang boleh membeli elpiji melon. Pembeli bun diwajibkan membawa kartu tanda penduduk (KTP).

"Nati diperiksa sudah masuk data atau belum, kalau sudah ada oke bisa beli," tegas Rubianto.

Jika belum ada di dalam database, maka calon pembeli akan dilakukan pendataan untuk dimasukkan ke dalam database.

"Dilihat dari kriterianya, kalau kebutuhan rumah tangga sasaran, petani, nelayan sasaran, UMKM, maka ditambahkan di database pangkalan dan tetap dilayani," ucapnya.

Untuk stok elpiji sendiri menurut Rubianto masih aman sampai 16 November 2023. Pemkab Trenggalek sendiri juga telah mengusulkan kuota tambahan kepada PT Pertamina.

"Ini untuk kehati-hatian ketersediaan saja, tapi realnya (kenyataan lapangan) tidak ada kekurangan stok," tambah Rubianto.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved