Berita Sidoarjo

5 Fakta Pemuda di Sidoarjo Gelar Ritual Hidupkan Mayat Sepupu yang Dibunuhnya, Gunakan Bunga Setaman

Berikut 5 fakta seorang pemuda di Sidoarjo menggelar ritual menghidupkan mayat sepupu yang telah ia bunuh, terungkap saat polisi lakukan olah TKP.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Surya.co.id/M Taufik, Kompas.com/Andhi Dwi
Sosok pemuda di Sidoarjo menggelar ritual untuk menghidupkan kembali mayat sepupu yang telah dibunuhnya 

Selain itu, ditemukan juga sebuah ember yang berada di dalam kamar dekat jenazah.

"Ditemukan ember air berisi bunga sekar, dan di atas tubuh korban terdapat seperti bekas bunga juga," kata Kusumo di Mapolresta Sidoarjo, Senin (7/8/2023).

2. Korban Mengaku Telah Lakukan Ritual

Saat diinterogasi, pelaku bernama Rully Irwansyah (23), warga Desa Rangkah Kidul, Sidoarjo, mengakui kedua benda tersebut digunakan sebagai alat ritual.

Tersangka pembunuhan terhadap sepupunya, Rully Irwansyah (23) saat digelandang petugas di Mapolresta Sidoarjo, Senin (7/8/2023).
Tersangka pembunuhan terhadap sepupunya, Rully Irwansyah (23) saat digelandang petugas di Mapolresta Sidoarjo, Senin (7/8/2023). (SURYA.CO.ID/M Taufik)

Kusumo menyebut, tersangka ketika itu melihat korban kejang setelah menenggak minuman keras (miras) dicampur potas.

Dia langsung membawa pedagang nasi bebek itu ke kamarnya.

"Ketika diangkat ternyata korban tidak bisa bangun lagi.

Saat itu, tersangka bilang ke saksi (teman pelaku) korban kecapekan," jelasnya.

3. Pelaku Perintahkan Teman untuk Beli Bunga Setaman

Akhirnya, pelaku memerintahkan temanya yang ketika itu juga ikut minum miras untuk membeli bunga setaman.

Dia berniat melakukan ritual agar korban bisa hidup kembali.

"Tersangka menyuruh saksi membeli dua plastik bunga (jenis) setaman, dengan tujuan melakukan ritual agar korban tidak terkena musibah," ujar dia.

Kemudian, tersangka mulai mencampur air dan bunga yang dibeli ke dalam sebuah ember.

Dia secara perlahan menyiramkan ke badan korban yang ketika itu sudah dalam kondisi kaku.

4. Meyakini Korban Terbangun saat Matahari Terbit

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved