Berita Viral

BIODATA Pratiwi Noviyanthi yang Rela Lepas Karier Demi Rawat ODGJ, Pernah Berseteru dengan Dinsos

Inilah biodata Pratiwi Noviyanthi yang rela lepas karier demi rawat ODGJ, pernah berseteru dengan Dinsos

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOLASE INSTAGRAM
Pratiwi Noviyanthi 

SURYA.CO.ID - Youtuber Pratiwi Noviyanthi kembali jadi sorotan setelah kisah hidupnya terungkap. 

Novi-sapaan akrab Pratiwi Noviyanthi, diketahui pernah menjadi seorang pramugari selama delapan tahun. 

Namun, Novi justru melepas karier mentereng itu demi merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Keputusan tersebut bermula ketika Novi mendapatkan telepon dari sebuah rumah sakit jiwa (RSJ), yang merawat salah satu ODGJ yang dia titipkan di sana. 

Saat itu, kata Novi, dirinya masih menjalankan tugas sebagai pramugari.

"Alasan berhenti karena waktu itu aku sempat terbang ke Makkasar empat hari, terus tiba-tiba aku dapat telepon mengenai ODGJ yang kita titipkan di RSJ sudah harus keluar," jelas Novi.

"Aku bingung harus bagi waktunya seperti apa karena aku ngehandle ODGJ yang notabennya ada yang kita rawat juga 24 jam."

"Jadi, aku gak bisa balance. Akhirnya, aku putuskan, ya udah bismillah, aku resign mau bantu orang di jalan," bebernya.

Tak hanya itu saja, di balik hobi membantu orang Novi juga ternyata mendapatkan pesan dari mendiang sang ibu untuk terus berbuat baik kepada orang lain.

Kendati demikian, Novi akhirnya selalu mengingat pesan sang ibu untuk berbuat baik dan niat untuk mendiang ibunya.

"Dua hari aku mau jadi pramugari waktu itukan masih asrama selama tiga bulan, mama aku meninggal jadi pada saat mama mau dipanggil, mama cuma bilang lakuin yang terbaik untuk orang lain karena mama suka bantu orang, dia ringan tangan, jadi aku selalu terbenak ketika berbuat baik aku niat untuk mama ku," jelas Novi.

Apa lagi di balik hobbi Novi pula, sang ayah yang selalu mendukung dan bangga dengan apa yang dijalaninya saat ini.

"Apa lagi papaku dukung banget atas apa yang aku lakuin, malah dia bangga banget," pungkas Novi.

Siapa sosok Pratiwi Noviyanthi?

Biodata Pratiwi Noviyanthi

Pratiwi Noviyanthi adalah mantan pramugari yang kini menjadi YouTuber penolong ODGJ.

Selain berjiwa sosial, wanita lahir di Jakarta pada 1994 itu juga dikenal memiliki paras cantik.

Pratiwi Noviyanthi berhenti dari pekerjaan sebagai pramugari saat masa pandemi Covid-19.

Ia merupakan donatur di sebuah yayasan yang menangani Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Dari yayasan itu ia belajar membantu ODGJ.

Pratiwi Noviyanthi membagikan kegiatannya berkeliling daerah pelosok untuk membantu ODGJ melalui kanal Youtube-nya.

Kehidupan pribadi

Pratiwi Noviyanthi belum menikah.

Di Instagram-nya ia juga tidak memamerkan foto kedekatan dengan pria tertentu.

Pernah Dilaporkan ke Polisi

Dia pernah dilaporkan ke polisi oleh keluarga anak yang dirantai di Bekasi pada Agustus 2022.

Keluarga tersebut menduga Pratiwi Noviyanthi tidak ikhlas dalam memberikan bantuan karena diindikasi hanya bahan untuk membuat konten.

Berseteru dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang

Beberapa waktu lalu, Pratiwi Noviyanthi sempat viral lantaran berseteru dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang.

Bermula dari video yang diunggah Novi di akun Instagram pribadinya, Kamis (3/8/2023). 

Novi menceritakan, Dinsos Tangerang bersama jajaran kepolisian datang ke rumahnya di kawasan Cipondoh.

Kedatangan mereka untuk menjemput anak-anak asuh Novi yang diklaim tak memiliki berkas administrasi lengkap.

Kini, Novi mengaku tengah berjuang membawa kembali anak asuhnya diambil Dinsos Kota Tangerang.

Apalagi, saat ini Novi mendapatkan dukungan dari banyak pihak dilansir dari akun instagram @pratiwi_noviyanthi, Rabu (2/8/2023).

Novi pun menyatakan tak akan lelah untuk berjuang agar ke-10 anak asuhnya bisa kembali.

"Terima kasih unk supportnya, jgn lelah kawal keadilan unk anak2 saya...," tulisnya.

Kini, total ada 10 anak berusia balita dibawa Dinsos Tangerang ke RSPA (Rumah Sosial Perlindungan Anak) Bambu Apus.

Tangis Pratiwi Noviyanthi pun pecah saat tahu kondisi dari anak asuhnya yang diambil Dinas Sosial Tangerang.

Pratiwi tahu kondisi anak asuhnya tersebut saat berkunjung ke panti asuhan dimana mereka dirawat kini.

Sang Youtuber berencana memberikan makanan pada mereka agar kesehatan dan asupan nutrisi tetap terjaga.

Selain itu, Pratiwi juga berharap agar sang pengasuh di panti asuhan bisa kuat merawat ke-10 bayi tersebut.

"Bismillah pengasuh kita diberikan kekuatan untuk merawat 10 bayi yang ada disini, dan saya masih berharap semoga banyak tergerak hatinya untuk membantu saya menyelesaikan kasus ini," jelasnya.

Pratiwi juga membongkar kondisi anak-anak yang tinggal di tempat panti asuhan.

Diceritakan Novi bahwa anak-anak asuhnya tidur berkipas angin dan banyak nyamuk.

"Di sana mereka tidur pakai kipas angin banyak nyamuk," jelas Novi.

Sementara Novi menyebut, saat tinggal di rumahnya anak-anak tersebut tinggal di kamar yang menggunakan AC.

"Bukan mengecilkan, ditempat kita semua kamar menggunakan AC, ada anak yang gak bisa udara dingin ada anak juga yang merasa kepanasan," bebernya.

Sembari menangis, Novi memohon agar pihak Dinsos mengembalikan lagi anak-anak tersebut.

"Saya mohon jangan ambil anak saya, karena kalian gak tahu perjuangan saya," ucap Novi.

Sebagai orang yang merawat, tentu Novi merasa sangat kehilangan.

Bahkan ia mengaku stres memikirkan kondisi sang anak di panti tersebut.

"Jujur saya stres ngadepin ini, saya gak tahu harus gimana, cuma satu keajaiban allah yang membantu ini semua, semoga saya tetap kuat, untuk tetap berjuang mengambil dan merawat anak asuh bersama ibunya," jelas Novi.

Kendati demikian, Novi berharap perjuangannya mengambil anak-anak asuh ini bisa dibantu pihak yang terkait.

Penjelasan Dinsos Kota Tangerang

Terkait video viral itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Mulyani menanggapi polemik penjemputan “paksa” bayi-bayi dari para penyintas orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang menjadi anak asuh Youtuber Pratiwi Noviyanthi.

Mulyani mengungkapkan, petugas yang melakukan penjemputan berasal dari jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Jadi, kami hanya diminta mendampingi petugas kepolisian dan Kemensos. Karena kebetulan lokasi kejadiannya di wilayah administratif Kota Tangerang," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (3/8/2023).

Mulyani juga mengaku heran dengan respons warganet yang langsung menggeruduk akun Dinsos Kota Tangerang. 

"Dengan ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menarik kesimpulan sebelum dapat informasi yang lengkap dan benar,” imbaunya.

Bahkan, banyak netizen yang salah paham sehingga membuat akun Instagram dan Facebook Dinsos Kota Tangerang kena penangguhan.

“Lebih bisa menahan diri dengan pemberitaan yang ada dan jangan termakan provokasi," tegas Mulyani.

Mulyani menambahkan, saat ini anak-anak tersebut juga sudah dalam perlindungan negara melalui Kemensos.

"Anak-anak tersebut saat ini diketahui dalam naungan Kemensos. Saat ini, kejadian tersebut pun sudah dalam penanganan dan pendalaman pihak Badan Reserse Kriminal (Bareskim) Polri,” katanya. 

Oleh karenanya, dia mengimbau masyarakat tidak khawatir karena anak-anak telah mendapatkan perawatan yang layak dari petugas.

“Hasilnya apa, indikasinya apa, merupakan ranah Bareskrim Polri yang nanti akan memberikan penjelasan,” ungkapnya.

Aturan pengasuhan anak

Lebih lanjut, Mulyani mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membolehkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan urusan sosial di Kota Tangerang.

Namun, penyelenggaran itu diharapkan tetap mematuhi aturan dan kelengkapan berkas yang terlegalkan, baik itu pengajuan pendirian yayasan sosial, pengumpulan uang atau barang untuk pendanaan program sosial yayasan sosial, maupun proses adopsi anak.

“Itu semua ada aturan yang mengatur sesuai ketentuan yang diberlakukan untuk dipatuhi bersama,” katanya.

Mulyani mengatakan, sejauh ini, Dinsos Kota Tangerang belum pernah menerima surat-surat pengajuan yayasan dari yang bersangkutan. 

“Kota Tangerang memiliki  jumlah yayasan sebanyak 140 lebih dan hingga kini terus mendapat pemantauan, pendampingan, atau pembinaan berkala dari Dinsos Kota Tangerang,” katanya.

Dia juga menyebutkan, aksi kepedulian urusan sosial memang perlu dibarengi dengan pengurusan pemberkasan secara legal, jelas, dan lengkap. 

“Hal itu, sebagai perlindungan hak-hak anak yang diurus atau adopsi, terlebih untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai,” tegas Mulyani. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved