Berita Surabaya

Pakar Air dan Limbah dari ITS: Revitalisasi Pipa PDAM Penting, Namun Harus Perhatikan Tekniknya

Pakar dari Laboratorium Air Minum dan Air Limbah ITS meminta PDAM Surabaya berhati-hati saat proses revitalisasi pipa lama

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Pakar dari Laboratorium Air Minum dan Air Limbah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Ir Eddy Setiadi Soedjono. 

Namun, kualitas air PDAM menurun selama proses distribusi. Di antaranya, karena kebocoran pipa.

"Pipa kita sudah ada yang (dibangun) sejak masa Belanda sekitar tahun 1922. Sehingga, kebocoran pipa PDAM di Surabaya meskipun sudah relatif baik (diatasi), namun masih sekitar 30 persen sehingga ada kemungkinan air masuk. Kalau air ini dibiarkan masuk, maka nggak bisa disebut air masuk. Bisa jadi ada cacing, air keruh atau lainnya. Bukan karena dari pabriknya, namun karena kebocoran di tengah jalan," Prof Eddy menjelaskan.

Selain mempengaruhi kualitas air, tekanan air juga berkurang.

"Akibatnya, aliran air juga kurang merata," ujar Prof Eddy.

Sehingga, pergantian pipa oleh PDAM tersebut mutlak perlu dilakukan. Terutama, bagi kepentingan pelanggan.

"Pergantian pipa ini penting, namun tetap dengan menggunakan teknik yang baik dan profesional," tandasnya.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved