Berita Viral
KONDISI Balita yang Ditampar Dokter Makmur Gegara Catur, Sikapnya Berubah hingga Diberi Pendampingan
Begini Kondisi balita yang ditampar Dokter Makmur pensiunan dokter pegawai negeri sipil (PNS) sekaligus mantan wakil direktur RSU Bahagia Makassar
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Kondisi balita yang ditampar Dokter Makmur pensiunan dokter pegawai negeri sipil (PNS) sekaligus mantan wakil direktur RSU Bahagia Makassar, mengalami perubahan.
Bocah tersebut ternyata mengalami trauma akibat peristiwa yang terjadi pada Kamis (27/7/2023) di sebuah warung di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tim pendamping Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Muslimin menjelaskan, trauma itu membuat korban sulit berinteraksi.
"Kalau perubahan perilaku ada, sikapnya, menurut orangtuanya dari hasil asesmen kemarin dan psikolog yang menilai apakah itu berdampak trauma terhadap kondisi psikisnya," jelas Muslimin, dikutip dari Kompas.com.
Saat ini, kata Muslimin, proses pendampingan terhadap korban dan orang tua terus dilakukan.
Terpisah, menurut Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar Iptu Alim Bachri, dari laporan ayah korban, A mengalami luka di bagian bibir akibat benturan.
"Saat jatuh wajahnya (korban) terkena kursi dan menyebabkan luka di bagian bibir, sementara masih proses pendalaman," kata Alim.
Detik-detik Dokter Makmur tampar balita
Sebelumnya, video detik-detik saat Dokter Makmur menganiaya balita anak pemilik warung kopi (warkop) di Makassar, viral di media sosial.
Dalam video itu tampak Dokter Makmur tengah asyik bermain catur bersama temannya di warung kopi Nonna, di Jalan Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Kemudian datang seorang bocah di meja tersebut dan mengambil biji catur yang sedang dimainkan oleh pria itu.
Secara spontan, pria tersebut langsung menjitak kepala balita itu hingga tersungkur ke lantai.
Tak sampai di situ saja, pria itu juga membentak bocah malang tersebut.
Kemudian bapak korban yang diketahui bernama Agung, menghampiri dan menegur pria itu.
Agung yang juga pemilik warkop mengatakan, awalnya si pengunjung bermain catur. Namun di saat bersamaan, sang anak datang menghampiri dan menyentuh meja catur.
"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung ditampar hingga ke lantai. Pas jatuh saya minta maaf," ucap Agung ditemui di warkopnya, Sabtu (29/7/2023) siang.
Seusai meminta maaf, Agung mengaku juga sempat memperbaiki meja catur si pengunjung tersebut. Namun, si pengunjung tetap emosi hingga mengeluarkan kata-kata kasar.
"Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentuk terus, sembarang dia bilang segala macam. Di situ pengunjung berhamburan," bebernya.
Akibat insiden itu, anak agung yang masih berumur tiga tahun mengalami luka lecet di bibir.
"Ada luka di anak saya sedikit lecet di bagian bibir gara-gara terbentur di kursi," ucapnya.
Insiden kekerasan terhadap anak itu, kata dia juga telah dilaporkan ke Polrestabes Makassar.
"Saya sudah melapor di Polrestabes kejadiannya hari kamis malam," sebutnya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar Iptu Alim Barhi saat dikonfirmasi tribun, Sabtu (29/7/2023) malam membenarkan bahwa pelaku adalah seorang oknum dokter di rumah sakit swasta di Makassar.
"Terlapor, atas nama Makmur. Sementara keterangan di laporan seorang dokter," kata Iptu Alim Barhi.
Alim Bahri menjelaskan, ayah sang balita, Agung melaporkan dugaan tindak kekerasan terhadap anak itu, pada Jumat.
"Sudah melapor (orangtua korban), kejadiannya Kamis pukul 23.00 Wita, di warkop Nonna. Kejadian Kamis, Jumat orangtuanya melapor di Polrestabes," ujarnya.
Setelah menerima laporan orangtua korban, Alim Barhi dan jajarannya pun mengaku mendatangi lokasi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Untuk itu, dirinya pun akan menjadwalkan pemanggilan terlapor dalam waktu dekat ini.
"Laporan Polisi baru tiba tadi di saya, sudah kita olah TKP, dilengkapi dulu mindik-mindiknya. Secepatnya lah kita panggil," jelasnya.
Setelah kasus ini viral, pihak RSU Bahagia, Makassar memutuskan memecat dokter Makmur dengan tidak hormat.
Pemecatan tersebut diputuskan manajemen dan pimpinan RSU Bahagia setelah rapat untuk membahas kelakuan dokter Makmur yang viral.
Hal itu dinyatakan oleh Konsultan Hukum RSU Bahagia, Muhammad Fakhruddin saat ditemui di kantornya, Minggu (30/7/2023) sore.
"Pihak rumah sakit sangat menyayangkan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan kita semua," kata Muhammad Fakhruddin dkutip dari TribunMakassar.
"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 2 siang dan diputuskan pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," kata dia.
Pemberhentian itu, lanjut Fakhruddin juga sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia bahwa, setiap pegawai RSU Bahagia yang tersangkut masalah hukum harus diberhentikan.
"Ya diberhentikan langsung karena ketentuan di rumah sakit ini diatur bahwa setiap karyawan yang terlibat kasus hukum maka wajib diberhentikan oleh pihak rumah sakit," bebernya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.