Berita Viral
Aksi Emak-emak Berisik di KA Argo Semeru hingga Bikin Penumpang Lain Kesal, Videonya Viral
Beredar aksi emak-emak penumpang KA Argo Semeru rute Stasiun Surabaya Gubeng-Stasiun Gambir Jakarta, bicara terlalu keras. Ini kisah lengkapnya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Beredar aksi emak-emak penumpang KA Argo Semeru rute Stasiun Surabaya Gubeng-Stasiun Gambir Jakarta, bicara terlalu keras, viral di media sosial.
Aksi emak-emak ini lantas membuat penumpang lain kesal.
Bermula dari unggahan akun TikTok @paparich666, yang menceritakan pengalamannya saat menjadi penumpang KA Argo Semeru.
Saat itu, pemilik akun bernama Randy Permana akan pergi ke Stasiun Tugu Yogyakarta, dengan menggunakan KA Argo Semeru kelas eksekutif.
Dalam video yang beredar, terdengar suara riuh penumpang emak-emak yang berbicara dengan suara keras.
Randy mengaku tidak bisa menikmati perjalanan karena emak-emak yang berada satu gerbong dengannya tidak bisa menjaga ketenangan.
Dalam video lain, pengunggah juga memberikan sindiran kepada emak-emak tersebut kalau suara mereka lebih keras dari klakson kereta.
"gagal menikmati kenyamanan kelas eksekutif, tolong kalo ada makmu disini bilangin kali mau berisik sewa satu gerbong aja. suara klakson kereta aja kalah guys," tulis Randy.
Kronologi sebenarnya
Saat dihubungi, Randy Permana mengonfirmasi bahwa ia adalah penumpang yang merasa terganggu dengan suara emak-emak yang mengobrol di kereta.
Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika menaiki KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta pada Kamis (27/7/2023).
"Gerbong 1 (emak-emak berisik). Kereta (berangkat) 09.00 WIB," kata Randy, dikutip dari Kompas.com, Senin (31/7/2023).
Randy menyampaikan, emak-emak yang berisik di kereta sudah membuat suasana riuh gerbong sebelum kereta diberangkatkan.
Suara berisik mereka terus berlanjut sampai kereta melaju. Hal ini membuat Randy merasa terganggu.
"Sebelum jalan gaduh sekali. Pas jalan mereka cuma ngobrol tapi kenceng (suaranya)," ujar Randy.
Tak ada teguran dari kondektur
Saat ditanya lebih lanjut, Randy mengatakan bahwa ia sudah melaporkan peristiwa emak-emak berisik di kereta ke nomor ponsel kondektur yang tertera di gerbong.
Dalam tangkapan layar pesan yang diterima Kompas.com, kondektur di KA Argo Semeru mengatakan bahwa pihaknya meminta Randy untuk menunggu.
Kondektur juga mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas keamanan terkait emak-emak yang berisik di kereta.
Namun, menurut Randy petugas keamanan yang masuk ke gerbong 1 tidak memberikan teguran dan hanya berlalu sehingga emak-emak berisik lagi.
"Saya sudah lapor SMS di nomor kondektur. (Petugas) keamanan hanya lewat tanpa menegur kemudian berisik kembali," ujar Randy.
Penumpang didominasi emak-emak
Randy menambahkan, gerbong 1 tempat dia duduk ketika perjalanan Surabaya Gubeng-Yogyakarta didominasi oleh penumpang emak-emak.
Sementara itu, penumpang lain yang duduk di gerbong yang sama adalah warga negara asing (WNA).
"Sebanyak 40 persen isi gerbong grup emak-emak, bukan tugas saya menegur karena sudah ada aturan di kereta," ungkap Randy.
Lantas, bagaimana tanggapan PT Kereta Api Indonesia (KAI) soal emak-emak yang berisik di KA Argo Semeru?
KAI larang penumpang buat kegaduhan
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa pihaknya melarang seluruh penumpang kereta mengganggu dan/atau membahayakan penumpang lain.
Ia menyampaikan, larangan tersebut sudah tertera pada syarat dan ketentuan yang harus dibaca dan disetujui sebelum penumpag membeli tiket.
"Di tiap interior kereta juga sudah dipasang stiker larangan bersuara keras di dalam kereta api," kata Joni kepada Kompas.com, Senin (31/7/2023).
Joni menambahkan, bila ada penumpang yang enggan memberi tahu penumpang lain yang dinilai mengganggu di kereta, mereka bisa melapor ke kondektur.
"Pelanggan dapat menyampaikan kepada kondektur yang bertugas untuk menegurnya," saran Joni.
KAI akan periksa petugas keamanan
Soal keluhan Randy, Joni menegaskan bahwa pihaknya akan mengecek petugas keamanan di KA Argo Semeru yang tidak menegur emak-emak yang berisik walau sudah mendapat laporan.
Ia juga mengingatkan supaya penumpang saling menghormati dan menghargai selama di kereta supaya perjalanan supaya terasa aman dan nyaman.
"Terkait isu bahwa petugas keamanan sudah dihubungi namun tidak menegur para penumpang, kami akan mengecek kembali," ujar Joni.
"Hal ini menjadi perhatian kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.