Berita Pamekasan

Pembangunan Kawasan Industri Tembakau di Pamekasan Dilanjutkan, Gunakan DBHCHT Rp 6,5 Miliar

Dan jika tidak ada kendala, maka pertengahan Agustus 2023 ini sudah tanda tangan kontrak dilanjutkan dengan pembangunan.

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Pengendara sepeda motor melintas di jalan raya depan pagar Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Senin (31/7/2023). 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Setelah tertunda selama satu tahun akibat gagal lelang, pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) tahap kedua, di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, segera dilanjutkan.

Untuk melanjutkan KIHT tahap kedua, saat ini tim kelompok kerja (Pokja) Bagian Pengadaan Pemkab Pamekasan sudah masuk ke tahap proses evaluasi terhadap berkas dokumen penawaran milik lima kontraktor.
Dan jika tidak ada kendala, maka pertengahan Agustus 2023 ini sudah tanda tangan kontrak dilanjutkan dengan pembangunan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Basri Yulianto mengatakan, pembangunan KIHT tahap kedua dianggarkan Rp 6,5 miliar diambilkan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

“Proses tender sudah dilakukan beberapa waktu lalu, kini sudah memasuki evaluasi berkas. Tinggal tunggu keputusan pokja di bagian pengadaan. Dan siapa di antara pemenang lelang nanti, kami tidak ikut campur tangah. Itu sudah kewenangan pokja,” ujar Basri kepada SURYA, Senin (31/7/2023).

Menurut mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) ini, dari empat tahap gedung dan pendukungnya yang akan dibangun. Untuk tahap kedua ini pembangunannya berupa gedung produksi, gedung pelayanan, pintu masuk, pos satpam, kemudian jalan beton dan pemadatan tanah, serta lampu penerangan.

Basri yang juga mantan Kabag Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pamekasan ini mengatakan, pihaknya optimistis dari lima kontraktor yang memasukkan berkas penawarannya, ada yang memenuhi syarat dan lolos. Sebab sebelumnya sudah dijelaskan lebih dulu, termasuk detailnya dokumen.

“Jadi sebelum lelang penawaran untuk pembangunan KIHT tahap kedua, kami lebih dulu melakukan kaji ulang, apa yang menyebabkan tahun lalu bisa gagal lelang. Kemudian kami perbaiki. Insya Allah tahun ini tidak mungkin gagal lelang lagi, sehingga pada Desember 2023, pembangunan KIHT tahap kedua selesai ” papar Basri.

Sementara pantauan di lapangan, kondisi bangunan KIHT tahap pertama masih seperti dulu. Hanya saja pagarnya dicat putih kombinasi biru.

Di depan pagar di pinggir jalan banyak tumbuh pohon pisang dan ilalang, seperti tidak terawat. Begitu juga, di dalam pagar masih berupa hamparan tanah, belum dipadatkan dan ditumbuhi rumput ilalang yang sebagian sudah mengering. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved