Berita Gresik

Dukung Pemulihan Hutan Mangrove, Petrokimia Gresik Tanam 5100 Bibit Mangrove di Bantaran Kali Lamong

Salah satunya melalui rehabilitasi mangrove yang rutin dilaksanakan Petrokimia Gresik baik di bantaran sungai

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
SEVP Opersi PG, I Ketut Rusanaya (kanan) menyerahakan secara simbolis 5.100 bibit mangrove ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, Minggu (30/7/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Petrokimia Gresik meramaikan Hari Mangrove Sedunia dengan menanam 5.100 bibit mangrove di Kali Lamong, Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Program tersebut untuk mendukung pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 120 Tahun 2020 yang menargetkan recovery hutan mangrove seluas 600.000 hektare.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo melalui Senior Executive Vice President (SEVP) Operasi, I Ketut Rusnaya mengatakan, penanaman bibit mangrove ini menjadi bentuk dukungan Petrokimia Gresik terhadap program rehabilitasi yang dilakukan pemerintah.

Selama ini Petrokimia Gresik sebagai industri manufaktur dan salah satu roda penggerak perekonomian bangsa, selalu mengedepankan dan memperhatikan lingkungan pada operasional bisnis perusahaan.

“Salah satunya melalui rehabilitasi mangrove yang rutin dilaksanakan Petrokimia Gresik baik di bantaran sungai maupun pantai-pantai yang ada di Gresik. Saat ini di bantaran Kali Lamong,” kata Rusnaya, melalui Rilis Humas Petrokimia Gresik, Minggu (30/7/2023).

Rusnaya menambahkan, mangrove yang ditanam ada 5.100 bibit. Jumlah ini selaras dengan usia Petrokimia Gresik yang per 10 Juli 2023 lalu genap berumur 51 tahun.

Kegiatan ini melengkapi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan sebelumnya, yaitu melalui pengembangan ekowisata Kalam Mangrove di Desa Sukorejo.

“Melalui program TJSL Petrokimia Gresik, kawasan sempadan Kali Lamong sudah menjadi kawasan bebas sampah, area konservasi mangrove dan menjadi destinasi wisata baru,” katanya.

Selain di Desa Sukorejo, Petrokimia Gresik juga memiliki program TJSL di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM) Mengare di Desa Tanjungwidoro, Kecamatan Bungah, yaitu wilayah Pulau Mengare.

PRPM Mengare merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui konservasi ekosistem pesisir. “Tujuannya untuk mengurangi laju abrasi, meningkatkan produktivitas perikanan dan terciptanya alternatif lapangan kerja menjadi ekowisata pesisir terpadu,” imbuhnya.

Petrokimia Gresik juga berkontribusi dalam pembangunan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujungpangkah, hingga mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia kategori Private Sector/Perusahaan tahun 2021.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah mengatakan mendukung kegiatan Petrokimia Gresik yang senantiasa peduli dengan lingkungan. Di antaranya menanam bibit mangrove.

“Kami berharap, penanaman ini berkelanjutan. Sebab 5.100 bibit mangrove yang ditanam ini harus dijaga perawatannya sehingga dapat tumbuh dan memberikan manfaat, baik untuk lingkungan maupun perekonomian,” kata Sri Subaidah. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved