Mutilasi di Sleman
TERKUAK Mahasiswa UMY Dimutilasi di Sleman Gara-gara Riset Kelompok Unik, Rektor Ungkap Tabiat Redho
Kasus mutilasi yang menimpa Redho Tri Agustian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), kembali menemukan fakta baru.
Di bagian lain, pihak keluarga berharap pelaku yang memutilasi Redho Tri Agustian di Sleman, Yogyakarta menerima hukuman berat berupa hukuman mati.
Aksi pelaku dinilai sudah direncanakan dan sangat sadis.
"Kalau bisa hukuman mati. Itu bukan sadis lagi, bukan kejam lagi, tidak wajar," kata Paman korban, Majid di kediamannya di Pangkalbalam, Pangkalpinang, Minggu 23 Juli 2023.
Majid mengungkapkan, kedua orang tua Redho sangat tertekan dengan kabar kematian anaknya. Bahkan sang ibu sempat pingsan beberapa kali.
Apalagi pelaku tidak hanya menghabisi anaknya, tapi juga memutilasi dan membuangnya ke sejumlah tempat.
"Kami duga tidak hanya dua orang, ini harus diungkap," ujar Majid.
Menurut Majid, hukuman berat terhadap pelaku bakal memberikan efek agar tidak main hakim sendiri.
Namun, saat ini Redho yang masih semester empat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sudah terlanjur kehilangan nyawanya, sehingga para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara ayah korban, Abdullah (62) tak mampu menyembunyikan kesedihannya.
Redho merupakan bungsu dari tiga bersaudara.
"Sebelumnya kakak Redho yang di tengah juga meninggal kecelakaan waktu SMP," ujar Abdullah.
Saat ini pihak keluarga telah berada di Yogyakarta untuk proses pemulangan jenazah.
Rencananya Redho dimakamkan di TPU Ampui, Pangkalpinang yang berlokasi sekitar 2 kilometer dari rumah mereka.
Kakak Juga Bernasib Tragis
Keluarga Redho mengaku syok saat mendengar kabar meninggalnya Redho Tri Agustian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.