Berita Probolinggo
KISAH LENGKAP Warga Probolinggo Bangun Tembok Tutup Jalan Kampung Imbas Selisih Pembangunan Selokan
Inilah kisah lengkap warga Probolinggo bangun tembok menutupi jalan kampung, imbas perselisihan pembangunan selokan.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Laporan wartawan Surya.co.id, Danendra Kusuma
SURYA.co.id - Inilah kisah lengkap warga Probolinggo bangun tembok menutupi jalan kampung yang menjadi berita viral baru-baru ini.
Aksi warga Gang Rajawali, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo itu merupakan imbas perselisihan pembangunan selokan.
Kronologinya berawal saat warga yang tinggal di perumahan sebelah Barat berunding dengan warga yang bermukim di sisi timur untuk pembangunan selokan.
Perundingan tersebut tidak menemukan titik temu karena warga sisi timur tak setuju.
Perselisihan pun semakin memanas hingga warga membangun tembok menutupi jalan.
Berikut kisah lengkapnya.
1. Dipicu Pembangunan Selokan
Perselisihan terkait pembangunan selokan di Gang Rajawali, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo berujung aksi nekat warga membangun tembok di tengah jalan kampung yang merupakan akses warga sendiri.
Pemicunya hanya karena ada warga di satu sisi permukiman menolak rencana pembangunan selokan oleh warga dari sisi lain.
Baca juga: 5 Fakta Warga Probolinggo Bangun Tembok Tutup Jalan Kampung Imbas Selisih Pembangunan Selokan
Bahkan perbedaan pendapat berujung pada penutupan akses jalan fasilitas umum dengan tembok batu bata merah.
2. Selokan untuk Mengatasi Banjir

Pembangunan selokan itu dilakukan untuk mengatasi banjir di permukiman ketika musim hujan.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang warga, Edi Suwignyo.
Sebelum pembangunan selokan dimulai, warga yang tinggal di perumahan sebelah Barat berunding dengan warga yang bermukim di sisi timur.
Sayangnya, perundingan tersebut tidak menemukan titik temu.
Disebutkan bahwa warga di sebelah timur tidak menyetujui pembangunan selokan.
"Musyawarah pembangunan selokan berlangsung empat kali.
Namun hingga kini tak kunjung ada kesepakatan.
Warga sebelah Timur bersikukuh tidak setuju dibangun selokan," kata Edi kepada SURYA, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Berselisih Soal Selokan, Warga di Kota Probolinggo Nekat Dirikan Tembok Menutupi Jalan Kampung
3. Takut Aliran Mampet dan Bau Tak Sedap
Edi menjelaskan, sesuai arahan konsultan, aliran selokan nantinya bermuara ke sungai bagian Timur.
Selokan itu dibangun di tengah jalan permukiman.
Panjang selokan sekitar 117 meter, dihitung dari Barat ke Timur.
Edi mengatakan, warga takut alirannya menjadi mampet dan selokan mengeluarkan bau busuk.
"Alasan mereka tidak menyutujui pembangunan selokan lantaran takut aliran mampet dan memunculkan bau tak sedap.
Tak ada titik temu, akhirnya kami menembok akses jalan," paparnya.
4. Mengganggu Aktivitas Warga
Sementara salah satu warga permukiman wilayah Timur, Nur Muhammad Amiri mengaku kaget dengan pembangunan tembok di tengah jalan itu.
Meski tembok belum terbangun sempurna, aktivitas warga sisi Timur terganggu.
Di wilayah Timur ada dua bangunan rumah yang ditinggali warga, sisanya lahan.
"Saya akhirnya memutar ke jalan pengairan agar bisa ke rumah.
Jalan pengairan hanya bisa dilewati sepeda motor," ungkapnya.
5. Tidak Pernah Terdampak Banjir
Amiri menjelaskan, permukiman wilayah Timur tidak pernah terdampak banjir.
Sebab, kontur tanah di permukiman itu tak rata, sisi Timur lebih tinggi dibanding Barat.
"Kami tidak setuju kalau selokan digunakan untuk pembuangan air limbah rumah tangga.
Kalau untuk mengatasi banjir tidak masalah.
Asal pembangunannya sesuai dan tidak memicu genangan banjir di area Timur," pungkasnya.
6. Ketegangan Mereda
Ketegangan warga Probolinggo bangun tembok menutupi jalan kampung imbas perselisihan pembangunan selokan, berangsur-angsur mereda.
Permasalahan ini akhirnya telah menemukan jalan tengah yang disepakati pihak-pihak yang berselisih.
Selokan boleh dibangun dengan beberapa syarat.
Hal tersebut usai forkopimka Kademangan mengundang dua warga yang berseteru untuk bermediasi.
Mediasi digelar di Kantor Kelurahan Kademangan, kemarin.
"Mediasi dilakukan agar ada titik temu permasalahan yang ada. Sehingga tidak ada lagi aksi penembokan yang merugikan warga," kata Lurah Kademangan, Bagus Prasetyo, Selasa (25/7/2023).
7. Kesepakatan Warga
Bagus menjelaskan media tersebut menghasilkan empat poin kesepakatan warga.
Poin-poin tersebut, tembok yang dibangun oleh warga yang bermukim di sisi barat untuk menutup akses jalan dibongkar.
Selanjutnya, selokan yang dibangun khusus mengalirkan air hujan.
Selokan tidak dimanfaatkan sebagai saluran pembuangan limbah rumah tangga.
Yang terakhir di sebelah timur perumahan akan dibangun portal guna mengantisipasi pelaku kejahatan masuk ke permukiman.
"Poin tersebut sudah disetujui serta ditandatangani kedua belah pihak," paparnya.
Dia mengungkapkan, dua warga yang berselisih telah berdamai.
"Setelah kesepatan ini disetujui, hari ini juga langsung dilakukan pembongkaran tembok yang menutup akses jalan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Rencana pembangunan selokan di Gang Rajawali, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, menimbulkan perselisihan antar warga.
Sebab, para warga tak sepenuhnya setuju akan pembangunan selokan itu.
Perselisihan ini antara warga yang bertempat tinggal di sisi barat dan timur permukiman.
Bahkan, perbedaan pendapat tersebut berujung pada penutupan akses jalan fasilitas umum dengan tembok batu bata merah.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.