Berita Jember
Pemkab Jember Terus Lakukan Riset Tembakau Agar Bisa Bertahan di Semua Musim
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember berencana mengajak para akademisi untuk melakukan riset dan penelitian tanaman tembakau
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, JEMBER- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember berencana mengajak para akademisi untuk melakukan riset dan penelitian tanaman tembakau, untuk inovasi di sektor pertanian.
Mengingat, selama ini komoditas tersebut tidak bisa bertahan di semua musim. Karena hanya bisa ditanam saat musim kemarau saja. Bahkan tergenang air hujan selam dua hari saja sudah mati.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan riset penelitian inovasi penanaman tembakau di Kabupaten Jember tidak akan pernah berhenti. Supaya komoditas ini tetap eksis sepanjang zaman.
"Riset tembakau di Kabupaten Jember tidak pernah berhenti hingga membuat dua jenis tembakau , baik Na oogst maupun Voor oogst, Serta Kasturi maupun rajang di Jember terus bertahan hingga sekarang," katanya saat jumpa pers Festival Jember Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) 2023 di Pendapa Wahyawibawagraha, Sabtu (22/7/2023)
Namun , Hendy ingin ada hasil reset penelitian ilmiah , yang menemukan inovasi metode penanaman tanaman tembakau terbaru. agar komoditas ini bisa dipanen setiap bulan serta bertahan di semua musim.
"Setiap bulan bisa dipanen itu tidak ada yang tidak mungkin. Karena gusti Allah kadang menciptakan tanaman bumi ini tidak sesuai panennya. Artinya hal ini bisa diikhtiarkan," imbuhnya.
Menurutnya, riset itu sangat diperlukan. Sebab tanah di kabupaten Jember ini sangat subur dan cocok ditanami tembakau.
Karena, tidak semua lahan di Kabupaten lain, dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam komoditas ini.
"Sehingga ini harus disikapi bersama yang ada di Kabupaten Jember. Baik itu teman teman akademisi, teman teman dari JKCI, BIN Cigar dan petani tembakau serta para jurnalis," imbuh Hendy.
Mengingat, kata Hendy adanya hujan lebat dua minggu lalu, membuat lahan tembakau di Jember selatan mati. Hal itu memuat para petani di daerah tersebut bangkrut.
"Sehingga hal itu menjadi tantangan, bagaimana menemukan cara. Agar apabila hujan berturut-turut, supaya tembakau tetap bisa eksis dan tetap tumbuh," tuturnya.
Dia yakin ilmu pengetahuan dan teknologi mampu membawa inovasi terbaru, dalam menemukan metode cocok tanaman tembakau lebih modern lagi.
"Makanya adanya JKCI ini, bukan sebuah keberhasilan total. Tetapi sebuah event untuk melakukan inovasi yang lebih bagus lagi. Mengingat ada ribuan petani yang menggantungkan hidupnya dari tanaman tembakau," urai Hendy.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Gagalkan Bentrokan di Jember, Polisi Amankan 3 Anggota Persilatan Membawa Senjata Tajam |
![]() |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Serang Sapi di Jember, Pemkab Alokasikan Anggaran Vaksinasi |
![]() |
---|
Baru Bebas Dari Penjara, Warga Surabaya Tepergok Bertransaksi 25 Gram Sabu di Jalanan Jember |
![]() |
---|
Dalami Dugaan Korupsi DD di Desa Pedomasan, Satreskrim Polres Jember Masih Pelit Komentar |
![]() |
---|
Gelapkan Dana Nasabah Rp 250 Juta, Oknum Pegawai Bank Negara di Jember Akhirnya Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.