Mutilasi di Sleman

4 FAKTA Redho Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman: Nasib Kakak Juga Tragis, Tabiatnya Terungkap

Inilah fakta-fakta mengenai Redho Tri Agustian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang menjadi korban mutilasi di Sleman.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun jogja
Redho Tri Agustian (kanan), mahasiswa UMY korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta yang dikenal aktif. Berikut fakta-faktanya. 

Saat itu keluarganya terus berusaha mengikhlaskan kepergian Tomi.

Namun Abdullah mengaku tak menyana akan menerima kabar duka memilukan dari Redho.  Redho merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

Abdullah pun pasrah dengan kejadian yang menimpa keluarganya itu. 

"Kami hanya pasrah, menunggu saja di rumah," ujar Abdullah yang sesekali berusaha melepas senyum.

Abdullah mengatakan, untuk urusan memulangkan jenazah Redho sudah ditangani kakak sulung korban, Rian. 

Rian merupakan kakak sulung Redho saat ini telah berada di Yogyakarta untuk mewakili pihak keluarga.

"Sudah kami serahkan pada Rian, kakak sulungnya Redho. Dia yang mengurus di sana," ucap Abdullah.  

Sementara paman korban, Majid, mengatakan, ibu Redho bernama Yana masih syok dengan kabar kematian buah hatinya.

"Kondisinya stres karena tekanan yang berat. Jadi biarlah di sini menenangkan diri, karena sudah ada juga keluarga di sana (Yogyakarta)," pungkas Majid.

2. Menyukai game dan dance

Kanan: Foto kenangan Redho bersama gurunya saat masih bersekolah di SMAN 4 Pangkalpinang. Kiri: dua tersangka mutilasi mahasiswa di Sleman.
Kanan: Foto kenangan Redho bersama gurunya saat masih bersekolah di SMAN 4 Pangkalpinang. Kiri: dua tersangka mutilasi mahasiswa di Sleman. (kolase istimewa/tribun jogja)

Saat ini Redho Tri Agustian terdaftar sebagai mahasiswa semester 4, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ( UMY). 

Ia dikenal dengan nama panggilan Tomi oleh teman-teman dekat satu fakultasnya.

Setiyantoro Wahyu Aditama (19), teman satu fakultas Tomi atau Redho Tri Agustian datang ke agenda doa bersama dengan perasaan setengah tidak percaya temannya dihabisi dengan cara sadis.

Pria yang dipanggil Tian itu masih punya harapan kecil bahwa korban Mutilasi bukan Tomi yang sudah dia kenal setahun lalu.

"Saya berharap kalau itu bukan Kak Tomi. Tapi kepolisian baru saja memberikan beberapa bukti, dan mengarahkan ke sana. Entah, hanya perasaan saya ingin tidak percaya itu," kata Tian saat bercerita kepada Tribun Jogja.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved