REAKSI Jenderal Dudung Soal Aksi Eks Panglima TNI Andika Perkasa dan Purnawirawan Lain Dukung Capres

Jenderal Dudung Abdurachman memberikan komentar terkait aksi sejumlah purnawirawan TNI yang menyatakan dukungan ke salah satu Capres.

Kolase Dispenad dan Kompas.com
Dudung Abdurachman dan Andika Perkasa. Inilah reaksi Jenderal Dudung Soal Aksi Eks Panglima TNI Andika Perkasa dan Purnawirawan Lain Dukung Capres. 

SURYA.co.id - KASAD Jenderal Dudung Abdurachman memberikan komentar terkait aksi sejumlah purnawirawan TNI yang telah menyatakan dukungan ke salah satu calon presiden (Capres).

Diketahui, saat ini banyak purnawirawan TNI yang telah menentukan dukungannya kepada salah satu capres jelang Pemilu 2024.

Salah satunya seperti mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Andika baru-baru ini menunjukkan langkah politiknya dengan mendekatkan diri ke capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo.

Menanggapi hal ini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa itu merupakan sikap pribadi dan tidak mewakili organisasi. 

"Netralitas harus kita pegang teguh. Jangan terpengaruh dengan situasi politik," jelasnya saat ditemui usai meninjau Eks-Denbekang, melansir dari Tribun Solo.

Koordinator Umum Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri untuk Perubahan (FP3), Letjen TNI (Purn) Ediwan Prabowo di Jakarta, Kamis (6/7/2023) lalu mengklaim telah mengantongi dukungan sebanyak 170 purnawirawan.

Mereka telah melakukan deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

FP3 merupakan forum bersama Purnawirawan Pati TNI dan Polri lintas angkatan dan lintas matra dari pangkat bintang satu sampai bintang tiga.

Jenderal TNI Dudung menegaskan bahwa itu semua merupakan sikap pribadi.

"Ada beberapa purnawirawan menyampaikan sikapnya mendukung salah satu kandidat ya menurut saya itu pendapat pribadi," tuturnya.

Organisasi resmi yang menaungi purnawirawan tetap perlu menjaga netralitasnya.

Termasuk Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) dan Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD).

"Tidak mengatasnamakan organisasi seperti Pepabri atau PPAD yang akhirnya menunjukkan warnanya masing-masing. Itu hak pribadi masing-masing," jelasnya.

Ia pun menekankan kepada para jajaran di bawah TNI AD untuk tetap loyal kepada pimpinan dan menjaga netralitasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved