Berita Lamongan

Lamongan Berkomitmen MPLS Tanpa Kekerasan, Tanamkan Budi Pekerti Dan Adab Kesopanan ke Siswa Baru

Tampak seluruh siswa baru yang mengikuti apel mengibarkan bendera merah putih dengan mengikuti alur musik

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Pembukaan MPLS di lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Lamongan di Jalan Veteran, Senin (17/7/2023). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2023/2024 di semua lembaga pendidikan di Lamongan dipastikan bebas dari perundungan (zero bullying) dan anti kekerasan. Para pengelola lembaga SLTP, SMA, SMK akan diarahkan untuk memberikan teladan tentang perilaku atau adab sopan santun.

Sehingga selama MPLS itu, para anak didik bisa mengakrabi lingkungan pendidikan barunya dengan sopan, berbudi pekerti dan saling menghormati. Di mana yang muda menghormati yang tua, sebaliknya yang tua juga menghargai yang muda.

"MPLS tidak boleh ada praktik bullying maupun kekerasan. Tetapi lebih fokus pada perilaku dan adab kesopanan serta pengenalan lingkungan sekolah secara menyeluruh," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Hidayat Rahman kepada wartawan saat apel MPLS, Senin (17/7/2023).

Pembukaan MPLS 2023/2024 dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa secara hybrid se-Jatim. Seperti SMA Negeri 1, SMA Negeri 1, SMK Negeri dan SMP Negeri di Lamongan, serta semua sekolah negeri dan lembaga pendidikan swasta mengikuti apel pembukaan MPLS.

Ribuan siswa antusias mengikuti apel pembukaan MPLS. Sejak pukul 06.00 WIB bahkan sudah datang di sekolah masing-masing. Kedatangan para siswa baru disambut hangat oleh para dewan guru dan para siswa senior.

Tampak seluruh siswa baru yang mengikuti apel mengibarkan bendera merah putih di tangan secara kompak dengan mengikuti alunan musik. Para siswa baru mengakui sangat antusias dengan MPLS karena mendapat banyak teman baru. Juga terkesan karena bisa melakukan apel hybrid bersama Gubernur Jawa Timur

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Lamongan, Muki membenarkan bahwa selama MPLS tidak diperkenankan mempraktikkan kekerasan seperti perploncoan, dan harus menciptakan rasa nyaman kepada siswa baru.

"Dengan masa pengenalan lingkungan sekolah, para siswa nantinya dapat lebih mengenal satu sama lain. Menumbuhkan budi pekerti yang baik, serta menumbuhkan nilai-nilai Pancasila pada lingkungan sekolah," kata Muki.

Sopan santun dengan sesama harus tercipta dan MPLS adalah momen untuk mewujudkannya. Usai mengikuti apel MPLS, para siswa kemudian dikumpulkan di masjid sekolah untuk mendapatkan materi dari para guru. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved