Bos Kolam Renang Dibunuh

BABAK BARU Bos Kolam Renang Tulungagung Dibunuh: Anak Bantah Utang Akik Rp 250 Juta, Ada Dalangnya?

Babak baru kasus pembunuhan pasutri bos kolam renang di Desa/Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Tri Suharno (55) dan Ning Rahayu (49) dimulai. 

Penulis: David Yohanes | Editor: Musahadah
kolase surya/david yohanes
Anak pasutri bos kolam renang Tulungagung yang dibunuh Glowoh akhirnya bersuara. Tak percaya ayah punya utang batu akik Rp 250 juta. 

SURYA.CO.ID - Babak baru kasus pembunuhan pasutri bos kolam renang di Desa/Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Tri Suharno (55) dan Ning Rahayu (49) dimulai. 

Belum lama ini, anak pasutri bos kolam renang mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan Tim Hotman 911.

Rupanya, dua anak pasutri bos kolam renang bernama Gustama dan Nabila ini keberatan dengan pernyataan polisi yang menyebut sang ayah punya utang Rp 250 juta ke tersangka. 

Seperti diketahui, dalam rilisnya polisi mengungkap pengakuan tersangka Edi Porwanto (43) alias Glowoh yang menyebuut Suharno mempunya utang pembelian batu akik widuri seharga Rp 250 juta pada tahun 2021 dan tidak pernah membayar sama sekali.

Padahal menurut Gustama, sama sekali tidak ada bukti transaksi, saksi, maupun barang bukti batu akik itu.

Baca juga: FAKTA BARU Pembunuhan Bos Kolam Renang Tulungagung: Ada Kejanggalan, Hotman Paris Turun Tangan?

“Bapak saya bukan orang yang tertarik dengan batu akik. Dan kami yakin bapak kami tidak pernah memiliki barang seperti cincin atau batu akik tersebut,” ujar Gustama dalam pernyataannya.

Gustama mengaku curiga ada dalang yang menyuruh pelaku di balik kasus pembunuhan ini.

Karena itu Gustama memohon agar dibongkar siapa dalang yang menyuruh pelaku melakukan pembunuhan, dan apa motif pembunuhan yang sebenarnya.

Anak sulung Suharno dan Ning ini berharap Hotman Paris dan Hotman 911 mau mendampingi dalam penanganan kasus pembunuhan ini.

“Supaya kami mendapatkan keadilan seadil-adilnya terhadap almarhum orang tua kami. Terima kasih,” pungkas Gustama dalam videonya.

Terkait video ini wartawan sudah berusaha menemui Gustama di rumahnya untuk melakukan konfirmasi.

Namun berulang kali bel pintu rumahnya dipencet, tidak ada orang yang keluar.

Menyikapi curhat itu, Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, tidak mempermasalahkannya.

“Polisi terbuka. Jika anak korban menyampaikan seperti itu, akan jadi banyak penyelidikan selanjutnya,” ucap Agung.

Agung mengaku sudah mendatangi rumah korban untuk bertemu dengan anaknya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved