Berita Surabaya

3 Pria yang Ditangkap Warga di Lakarsantri Surabaya Ternyata Komplotan Pemeras

Tiga orang tersangka komplotan kejahatan pemerasan yang mengaku sebagai anggota Polisi, sebagai modusnya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/luhur pambudi
Ketiga tersangka pemerasan, berinisial NDPH (31) warga Tandes, Surabaya. Kemudian, OD (35) warga Semampir, Surabaya. Dan, KVGF (31) warga Pare, Kediri, dikeler ke Mapolsek Lakarsantri 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Video yang merekam momen sebuah mobil menjadi sasaran amukan massa dekat pintu masuk Perumahan Citraland, Jalan Lontar, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Sabtu (27/5/2023) malam, sempat viral di media sosial.

Ternyata, sejumlah orang di dalam mobil Toyota Avanza bernopol L-1888-WY yang ringsek diamuk massa itu, berisi tiga orang tersangka komplotan kejahatan pemerasan yang mengaku sebagai anggota Polisi, sebagai modusnya.

Para tersangka itu, berinisial NDPH (31) warga Tandes, Surabaya. Kemudian, OD (35) warga Semampir, Surabaya. Dan, KVGF (31) warga Pare, Kediri.

Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim mengatakan, korban yang menjadi sasaran tindakan kejahatan dari tiga orang anggota komplotan tersebut merupakan pasangan kencan dari salah seorang tersangka berinisial KVGF.

Para tersangka menjemput korban di sebuah hotel kawasan Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.

Kemudian diajak berkeliling Kota Surabaya, namun di tengah perjalanan, korban dipaksa menyerahkan sejumlah uang senilai Rp15 juta.

Jika tak menuruti keinginan para tersangka. Tersangka OD dan NDPH yang berlagak sebagai anggota Kepolisian satuan intelijen gadungan, bakal membawanya ke markas kepolisian setempat untuk ditangkap.

"Ini kekerasan dengan perampasan. Kejadian Mei, depan SPBU. Hampir 2 bulan, dan sudah tahan 2, atau sudah P-21," ujarnya pada awak media di Mapolsek Lakarsantri, Jumat (14/7/2023).

Namun, lanjut Hakim, upaya ketiga tersangka itu gagal total saat si korban berhasil berkelit untuk meloloskan diri dengan cara membuka paksa pintu mobil, hingga terjatuh ke jalanan aspal.

Momen tersebut, akhirnya membuat nyali korban muncul untuk meminta bantuan warga. Lalu meneriaki mobil para tersangka.

Sehingga terjadi aksi pengejaran yang dilakukan oleh para warga yang bersimpati kepada korban.

Mobil tersangka sempat menyerempet dan menabrak pengendara lain di sepanjang jalan yang mereka lewati. Hingga akhirnya berakhir di dekat patung belalai Citraland, Surabaya.

"Mereka takut diteriaki maling, malah nambah kecepatan sampai menabrak mobil warga. Informasi yang saya dapat, ada 5 mobil ditabrak, tapi yang lapor ke kami 2 mobil," katanya.

Saat diinterogasi, ternyata ketiga tersangka merupakan warga sipil biasa, namun secara menggunakan dalih anggota Polri sebagai modus operandi saat melancarkan aksinya.

"Ini adalah modus operandi. Orang umum warga biasa. Tidak ada dari kesatuan (kepolisian) lain. Mereka mengaku Polisi untuk menyelesaikan masalah dan meminta uang," terangnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved