Berita Madiun
Masuk Musim Kemarau, RSUD Caruban Minta Masyarakat Madiun Waspadai DBD dan ISPA
Memasuki musim kemarau, RSUD Caruban berpesan kepada masyarakat Kabupaten Madiun supaya tetap mewaspadai penyakit Demam Berdarah dan Dengue (DBD).
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, MADIUN - Memasuki musim kemarau, RSUD Caruban berpesan kepada masyarakat Kabupaten Madiun supaya tetap mewaspadai penyakit Demam Berdarah dan Dengue (DBD).
Selain itu, masyarakat juga perlu mengantisipasi penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Kabid Pelayanan RSUD Caruban Suyono mengatakan, sampai saat ini, tahun 2023 mulai Januari hingga Mei sudah ada 189 anak terkena DBD.
Menurutnya, melihat kasus 2023, ada penurunan signifikan dengan tahun 2022, merawat 601 pasien kasus DBD.
"Mungkin bisa disebabkan karena setelah pandemi Covid 19, masyarakat sudah antusias untuk pemberantasan sarang nyamuk," ujar Suyono, saat ditemui di RSUD Caruban Kamis (13/7/2023).
Dirinya berpendapat, masyarakat jangan hanya melakukan fogging untuk menyelesaikan DBD. Namun juga harus melaksanakan giat pemberantasan sarang nyamuk. Mulai menguras mengubur, menanam dan membakar dan plusnya mengubur barang-barang yang digenangi air.
"Kemudian hindari menumpuk pakaian kotor yang telalu lama di dalam rumah. Pakai kelambu dan lotion saat tidur. Itu yang harus dilakukan oleh masyarakat," tegasnya.
Saat kemarau, lanjut Suyono, ada kebiasaan yang buruk menaruh pakaian kotor terlalu lama di dalam rumah. Kemudian ada tempat tergenang dibiarkan, serta pot bunga yang tidak segera diganti.
"Minimal satu minggu diganti. Paling penting bak kamar mandi dibersihkan, karena itu menyebabkan tingginya DBD," imbuhnya.
Suyono menekankan, pemberantasan sarang nyamuk penting harus masif dan serentak dilakukan di semua tempat. Tidak hanya bertumpu di satu titik saja.
"Kalau di Kabupaten Madiun ada gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk serentak, angka demam berdarah bisa turun. Saya berharap untuk tahun 2023 tidak ada kematian kasus DBD," tuturnya.
Sedangkan soal ISPA, mayoritas pasien adalah anak-anak. Di samping daya tahan tubuh yang kurang bagus dibanding dewasa, anak-anak mereka sering bermain di halaman pekarangan rumah.
"Untuk ISPA kejadian rawat inap banyak. Karena penyebabnya banyak debu. Tetapi alhamdulilah gejala ringan dan bisa diatasi. Imbauan kepada masyarakat, khususnya orang tua, sebaiknya di musim kemarau tidak ada salahnya pakai masker. Itu sangat membantu mencegah ISPA, menghindari debu," pungkasnya.
Jauh dari Target, Serapan Beras Petani Lokal Bulog Madiun cuma 70 Persen di 2024 |
![]() |
---|
Stok Beras 14.500 Ton Cukup Untuk 6 Bulan, Bulog Madiun Imbau Tidak Panic Buying Saat Nataru |
![]() |
---|
Bulog Madiun Jamin Stok Beras di Kabupaten-Kota Madiun dan Ngawi Aman Hingga 6 Bulan ke Depan |
![]() |
---|
Terbukti Edarkan Sabu, Anggota Bintara Polres Madiun Dipecat Tidak Dengan Hormat |
![]() |
---|
Jelang Nataru, PT JNK Sebutkan Terjadi Kenaikan Kecil Volume Kendaraan di Ruas Tol Ngawi-Kertosono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.