Haji 2023

Jemaah Haji Indonesia Akui Banyak Pelayanan Haji Tahun Ini Mengalami Peningkatan

Jemaah haji Indonesia menilai pelayanan haji tahun ini sudah banyak perbaikan dibandingkan sebelumnya.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Galih Lintartika
Kedatangan jemaah haji Indonesia dari Kloter JKS 39 dan 40 di Madinah. 

SURYA.CO.ID, MADINAH - Jemaah haji Indonesia gelombang dua yang diberangkatkan dari Makkah mulai tiba di Madinah. Mereka menempati sejumlah hotel di sekitar Kompleks Markaziyah atau Masjid Nabawi.

Salah satunya Kloter JKS 39 dan 40 yang tiba di Hotel Madinah Arjwan di Sektor IV. Setibanya di hotel, petugas sektor yang telah menunggu dengan sigap langsung membantu jemaah haji.

Dedeli Ahmad Sadili, warga Bandung menilai pelayanan haji tahun ini sudah banyak perbaikan dibandingkan sebelumnya. Dede yang pernah pergi haji pada 2010 menyebut, ada banyak perbaikan dalam pelayanan haji.

"Makan, alhamdulillah baguslah. Kami dapat makan tiga kali pagi, siang, malam. Kalau dulu 2010, di Makkah enggak di kasih makan. Di Madinah dikasih dua kali habis Dzuhur sama Maghrib. Sama sekali di Makkah enggak dikasih makan," katanya, Senin (10/7/2023).

Untuk makan, kata Dede, jemaah haji Indonesia masak sendiri. Meski kadangkala ada dermawan yang sedekah memberikan makan, tapi hanya sesekali saja.

“Saat di Arafah dan Mina jemaah juga dikasih makanan, cuma prasmanan. Kami nasinya ambil sendiri, kalau sekarang kan nasi boks. Kalau terlambat ya kehabisan," ujarnya.

Selain itu, pelayanan yang juga mengalami perbaikan adalah toilet. Dede membandingkan bagaimana ketersediaan toilet pada 2010 dengan 2023.

"Alhamdulillah pelayanan sudah banyak perbaikan. Kalau dulu di Arafah, 2010 kalau mau ke toilet antrenya sampai 20 orang di depan pintu. Kalau sekarang cuma tiga orang, jadi tidak terlalu lama. Alhamdulillah sekarang banyak peningkatan," ucapnya.

Begitu juga dengan pelayanan akomodasi di Mina, menurut Dede, tempat tidur jemaah haji saat ini sudah lebih baik.

"Kalau dulu tempat tidur cuma karpet saja, kalau sekarang kan pakai kasur. Tendanya permanen, kalau sekarang ada AC, kalau dulu cuma blower aja," ungkapnya.

Di sisi lain, Dede mengaku cuaca di Arab Saudi pada 2010 itu sama dengan Jakarta, sehingga bisa kapan pun ke Masjidil Haram. Berbeda dengan saat ini, cuaca sangat panas sehingga dirinya memutuskan untuk mengambil Nafar Awal.

"Kalau dulu di Makkah saya tinggal di Bakhutmah, dekat sekitar 1 km ke Masjidil Haram, kalau naik taksi cuma 2 riyal. Kalau sekarang di Mahbas Jin, lebih jauh," ucap penjual spare part mobil di Baleendah, Bandung Selatan ini.

Kepala Sektor (Kasektor) IV, M Soleh mengatakan, telah menyiapkan layanan untuk jemaah haji gelombang dua yang dari Makkah.

"Alhamdulillah, ini kedatangan kloter pertama JKS 39 dan 40 di Sektor IV. Insya Allah kami kedatangan empat kloter, semua ditempatkan di hotel ini. Sejauh pengamatan kami tidak ada kendala," ujarnya.

Soleh mengaku telah melakukan berbagai persiapan dan perbaikan pelayanan, di antaranya pelayanan lansia dengan menambah jumlah kursi roda, dari semula 4 kursi roda menjadi 8 kursi roda.

"Petugas lansia juga bertambah, dari 8 sekarang menjadi 12 orang. Mudah-mudahan penambahan ini meningkatkan pelayanan kepada jemaah lansia khususnya," ucapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved