Ada Dokumen Ganda Penjualan Tanah Kavling di Gresik, Kades Mengaku Terjadi Sebelum Ia Menjabat

SURYA.CO.ID, GRESIK – Bergulirnya laporan ke Polres Gresik oleh beberapa pembeli tanah kavling yang merasa tertipu, akhirnya direspons Mustain, Kepala Desa (Kades) Peganden, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Senin (10/7/2023).

Kades itu menjelaskan, ada dokumen ganda atas jual beli tanah kavling di Desa Peganden. Alasannya di buku C desa belum ada peralihan kepada orang lain.

Tetapi anehnya, setelah terjadi jual beli dari ahli waris pemilik tanah dengan Muhammad Abdullah (31), warga Desa Peganden, muncul pemilik tanah dengan membawa bukti sertifikat. Dan atas munculnya sertifikat baru itu, kades mengaku tidak tahu karena terjadi saat ia belum menjabat.

“Setelah saya membuat riwayat tanah berdasarkan C desa dan terjadi penjualan tanah oleh Abdullah, muncul pemilik sertikat tanah seluas 2.000 meter persegi yang terbit pada tahun 2009. Saat itu, saya belum menjabat. Sehingga, saya betul-betul tidak tahu,” kata Mustain, Senin (10/7/2023).

Menurut Mustain, jalan yang harus ditempuh adalah berdamai dari Muhammad Abdullah, namun sampai sekarang belum selesai. “Kita sudah berusaha memediasi, namun belum ada titik temu,” katanya.

Sementara kuasa hukum para korban penjualan tanah kavling yaitu Abdullah Syafi’i mengatakan, setelah masuknya laporan ke polisi, banyak korban penjualan tanah kavling di Desa Peganden yang bergabung.

“Jumlah korban jual beli tanah kavling dokumen ganda ini lebih dari 10 orang dan setelah ada laporan ini. Nanti, akan kita arahkan untuk lapor ke polisi juga,” kata Syafi’i. *****