Berita Malang Raya

Mahasiswa UMM Bikin Inovasi Produk Makanan Bayi untuk Atasi Stunting

Fakhri Ahmad Wafi, anggota tim mengatakan masalah utama dari stunting adalah kekurangan asupan gizi, termasuk kekurangan protein dan kalori

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas UMM
Kelompok Mahasiswa Program Studi Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang membuat inovasi produk makanan bayi yang diklaim bisa mengatasi stunting. 

Penurunan angka stunting di Indonesia adalah kabar baik, tapi belum berarti sudah bisa membuat tenang.

Karena, bila merujuk pada standar WHO terkait prevalensi stunting harus di angka kurang dari 20 persen.

Di Kota Malang, hasil bulan timbang pada Februari 2023 dari 34.382 anak, angka yang berisiko stunting sebesar 8,9 persen atau 3.084 anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, Pemkot Malang terus berupaya menekan angka stunting.

Targetnya, angka yang ada bisa turun sekitar 5 persen pada tahun ini.

"Tahun kemarin angka stunting Kota Malang 9,0 persen, target tahun ini kalau bisa memang mendekati zero, dibawah 5 persen, seperti Surabaya," kata Husnul.

Setiap ASN diberi tanggung jawab mengasuh antara dua atau satu anak yang berisiko stunting. ASN digerakan mulai tingkat kelurahan.

Husnul menyebut, setiap ASN bertanggungjawab untuk intervensi di bidang kesehatan anak asuhnya.

Seperti terkait kebutuhan asupan gizi yang dapat dikonsultasikan kepada ahli gizi atau nutrisionis.

"Sehingga nanti diharapkan para ASN bisa mengintervensi resiko stunting dengan rekomendasi dari tenaga kesehatan," katanya.

Para ASN juga wajib memantau anak asuhnya secara berkala untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Malang.

Data itu akan dievaluasi untuk menentukan kebijakan upaya penekanan angka stunting.

"Ada hasil seperti apa anak-anak yang berisiko itu? Apakah sudah tidak stunting atau belum? Nah ini menjadi evaluasi dari Pemkot Malang. Kira-kira hambatannya seperti apa?" ungkap Husnul.

Husnul menegaskan, meskipun ASN digerakan, Puskesmas tetap masih memiliki tanggung jawab dalam menganalisis penanganan stunting di Kota Malang.

Menurutnya, angka stunting di Kota Malang merata di 57 kelurahan yang ada.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved