Berita Tulungagung

Tulungagung Masih Jauh dari UHC JKN, Ada 305.408 Warga Belum Ikut BPJS Kesehatan

Kabupaten Tulungagung masih jauh dari target Universal Health Coverage (UHC), dengan patokan 95 persen kepesertaan BPJS Kesehatan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/david yohannes
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, Agung Priyono. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Kabupaten Tulungagung masih jauh dari target Universal Health Coverage (UHC), dengan patokan 95 persen kepesertaan BPJS Kesehatan.

Dari total penduduk 1.127.628 yang terdata, hanya 67,92 persen yang sudah ikut BPJS Kesehatan.

Rinciannya, sebanyak 765.839 telah ikut BPJS Kesehatan, dan 305.408 belum ikut BPJS Kesehatan.

Dibanding Kabupaten Trenggalek dan Pacitan yang juga di bawah BPJS Cabang Tulungagung, capaian ini masih di bawahnya.

Kabupaten Pacitan sudah mencapai 78,03 persen, sedangkan Kabupaten Trenggalek mencapai 73,32 persen.

“Memang masih jauh angkanya dari UHC 95 persen. Kami berupaya bersinergi dengan Pemda, badan usaha dan institusi lain untuk mencapai target UHC,” terang Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, Agung Priyono.

Dari total kepesertaan, tertinggi berasal dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, sebanyak 388.374 orang.

Disusul Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sebanyak 137.194 orang dan Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) sebanyak 93.428 orang.

Selebihnya dari kepesertaan yang ditanggung Pemkab Tulungagung sebanyak 66.443orang, Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPUPN) sebanyak 60.188 dan Bukan Pekerja 20.212 orang.

Masih menurut Agung, mayoritas masyarakat Tulungagung sebenarnya mampu bayar iuran mandiri.

Namun kemampuan itu belum tergugah, karena masih ada layanan yang dianggap belum sesuai ekspektasi.

Karena itu Agung mengaku bertugas memastikan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini semakin baik.

“Kami terus meningkatkan layanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan, sehingga akan mendorong masyarakat yang belum ikut,” ujarnya.

Agung menduga, rendahnya kepesertaan BPJS Kesehatan ini tidak lepas karena Tulungagung sebagai basis pekerja migran.

Mereka merasa mampu berobat secara mandiri, dengan biaya sendiri tanpa ikut BPJS Kesehatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved