Haji 2023

Jelang Puncak Haji, Ratusan Jemaah Haji Indonesia 2023 Gelar Istighosah di Makkah

Menjelang pelaksanaan puncak haji, sebagian jemaah haji Indonesia 2023 khususnya yang sudah ada di Mekkah mulai menggelar istighosah

Penulis: Galih Lintartika | Editor: irwan sy
galih lintartika/surya.co.id
Jemaah haji Indonesia 2023 saat menggelar istighosah menjelang puncak haji. 

SURYA.co.id | MADINAH - Menjelang pelaksanaan puncak haji, sebagian jemaah haji Indonesia 2023 khususnya yang sudah ada di Mekkah mulai menggelar istighosah, Senin (19/6/2923).

Doa meminta pertolongan kepada Allah Swt itu atas inisiatif petugas haji dari kelompok terbang (kloter) SOC 13 bertempat di Hotel Rizq Palace, Misfalah.

Menurut Ketua kloter SOC 13, Koiri Mas Amin, sebelumnya istighosah juga dilakukan jemaah haji saat akan menjalani umrah wajib setibanya di Makkah seusai perjalanan dari Madinah. 

Adapun semalam istighotsah dilakukan untuk meminta pertolongan Allah menjelang puncak haji nanti.

Pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan wukuf di Arafah musim haji tahun ini pada Selasa, 27 Juni. 

"Nanti akan ada lagi istighosah. Sekali lagi yakni sebelum berangkat ke Arafah. Harapannya fase puncak haji bisa dilalui dengan lancar sesuai syariat dan jadi haji mabrur," ungkap Koiri, Senin (19/6/2023) 

Dijelaskan, ada 345 jamaah di kloter asal Kota Semarang dan Kabupaten Kendal.

Adapun sebagai pembicara yakni KH Fathurohman dari Kendal. 

Menurut Koiri, dengan adanya istighosah ini jadi kegiatan keagamaan lain sehingga saat di hotel jamaah tidak hanya diam di kamar, makan, dan minum saja. 

"Selain istighosah juga ada penjelasan terkait manasik saat berada di Arafah, Muzdslifah, dan Mina," katanya. 

Selain istighosah, ada juga pemeriksaan ulang (screening kesehatan) terutama untuk jamaah lanjut usia (lansia) dan yang berisiko tinggi (risti). 

Screening jamaah lansia dan risti dilakukan untuk persiapan menuju Armuzna. 

"Kami ngin memastikan jamaah terutama yang risti. Rata-rata punya komorbid tekanan darah tinggi dan gula darah. Adapun yang tekanan darahnya tinggi masih ada waktu dan kesempatan pengobatan sampai puncak ibadah haji," ungkap dr Annita Kern, dokter kloter SOC 13. 

Dari hasil screening jamaah yang kondisinya tidak bagus, akan dilakukan monitoring hingga menjelang berangkat ke Armuzna.

Sedangkan bagi yang tekanan darah tinggi akan dipastikan dengan pemberian terapi obat. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved