Berita Viral
FAKTA BARU Fajri Pria Seberat 280 Kg di Tangerang: RSCM Sebut Kasus Langka dan Ungkap Kondisinya
Berikut sederet fakta baru tentang Fajri, pria obesitas seberat 280 Kg yang kini dirawat di RSCM. Disebut kasus langka.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K)., MARS, mengatakan bahwa obesitas yang dialami Fajri 26 merupakan kasus yang membutuhkan penanganan khusus.
Karena baru kali ini tim kedokteran RSCM menemukan ada orang yang memiliki bobot begitu berat, bahkan mencapai nyaris 300 kg.
Ini tentu berpengaruh pula pada metabolisme tubuhnya.
"Ini adalah suatu hal yang sangat tidak biasa ada orang yang bisa sedemikian besarnya, nah beban untuk bisa memberikan metabolisme untuk tubuh yang begitu besar tentu menjadi sangat berat," jelas dr. Lies.
Ia menjelaskan, bobot tubuh yang begitu berat turut berdampak pada kerja organ jantung dan paru-parunya.
Terlebih bobot Fajri yang sangat berat itu membuatnya menjadi kesulitan untuk menggerakkan anggota tubuhnya.
Hal ini diperparah kondisi lingkungan tempat tinggalnya yang lembab yang akhirnya berdampak pada fungsi paru-parunya.
"Jantung bekerja menjadi sangat berat, paru-paru menjadi bekerja sangat berat, apalagi dia tidak pernah bergerak, jadi kondisi di rumah atau kondisi lingkungan yang lembab itu menimbulkan masalah-masalah di paru," kata dr. Lies.
Selain itu, kulitnya pun banyak mengalami luka karena lingkungan rumah yang lembab dan tubuh Fajri yang sulit untuk digerakkan.
Luka inilah yang kemudian menimbulkan infeksi dan berdampak pula pada kondisi paru-parunya yang kini sesak.
"Demikian pula pada kulit, sehingga kulitnya banyak luka, kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi dan sebagainya," papar dr. Lies.
Saat ini tim kedokteran RSCM sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap fungsi organ dalamnya.
"Kita sedang memeriksa dan sudah ada beberapa hasilnya, antara lain fungsi jantung, fungsi paru, fungsi ginjal sampai dengan fungsi hati kita semua harus periksakan," kata dr. Lies.
Terkait faktor lainnya yang berpotensi menjadi pemicu obesitasnya, dr. Lies menekankan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan diskusi untuk mempertimbangkan pemeriksaan faktor genetik.
"Bagaimana mengenai yang lain termasuk genetik, kita sedang membahas bagaimana kita perlu untuk berdiskusi lagi," pungkas dr. Lies.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.