Berita Mojokerto

Telan Rp 3,2 Miliar, 8 Proyek Pengendali Banjir di Mojokerto Ditargetkan Tuntas Sebelum November

Kemudian rehab konstruksi irigasi Tamansari, irigasi Sukoanyar, peningkatan bendung Sadar dan bendung Jabontegal.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
surya/mohammad romadoni
Kegiatan pengerjaan daerah irigasi Singopadu tahun 2022, di desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Pengerjaan delapan proyek pengendalian banjir di Mojokerto mulai bergulir. Dari informasi yang dihimpun, delapan proyek itu ditargetkan harus selesai sebelum November depan, karena juga meliputi kegiatan peningkatan irigasi.

Delapan proyek pencegahan banjir itu meliputi peningkatan Afvour Sumberwaru, Sungai Sumberkembar, pengambilan atau rehab irigasi konstruksi di Wonokusumo, bendung Balongmasin.

Kemudian rehab konstruksi irigasi Tamansari, irigasi Sukoanyar, peningkatan bendung Sadar dan bendung Jabontegal.

Kepala DPUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin melalui Kabid SDA, Rois Arif Budiman mengatakan
pembangunan kegiatan rehab dan peningkatan irigasi terutama dilakukan di daerah rawan bencana banjir.

"Jadi multifungsi rehab peningkatan irigasi, yang sekaligus dalam rangka pengendalian banjir," jelas Rois, saat dikonfirmasi SURYA, Senin (12/6/2023).

Rois mengungkapkan, peningkatan Afvour Sumberwaru menelan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar yang meliputi pengerjaan saluran dan pergantian pintu klep aliran ke arah Sungai Porong, tepatnya di Desa Kembangsri dan Candiharjo Kecamatan Ngoro.

Selama ini luapan Sungai Porong tersebut menyebabkan aliran dari Afvour Sumberwaru tidak bisa mengalir sehingga memacu banjir luapan ke permukiman warga.

"Nantinya ada pengerjaan 4 pintu klep masing-masing dua di Desa Kembangsri dan Candiharjo. Pintu air biasanya ada lima, kita buatkan untuk penguras dan pembagi aliran agar bebannya berkurang sehingga tidak meluap," bebernya.

Menurutnya, pengerjaan konstruksi rehab irigasi Wonokusumo menelan anggaran senilai Rp 1,4 miliar. Perbaikan juga meliputi bangunan irigasi yang rusak akibat dampak banjir 2020 lalu. "Rehab ada empat bangunan sadap irigasi di Wonokusumo, saluran sekunder ke irigasi persawahan," ucap Rois.

Ia mengungkapkan, seluruh pengerjaan delapan proyek pengendalian banjir ini masih dalam progress lelang yang kemungkinan realisasi kontrak akhir Juni.

"Seluruhnya adadelapan paket dengan masa pengerjaan maksimal lima bulan. Dan direncanakan selesai pertengahan November sebelum musim hujan," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved