Mahasiswi Ubaya Dibunuh

HUBUNGAN ASMARA Mahasiswi Ubaya Angeline dan Pembunuhnya Dibantah Sang Ayah, Cuma Mau Kuasai Harta

Dugaan adanya hubungan asmara antara mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania dan tersangka pembunuhnya dibantah ayah korban.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Musahadah
kolase surya/tony hermawan/istimewa
Kabar Angeline Nathania memiliki hubungan asmara dengan tersangka pembunuhnya, Rochmat Bagus dibantah ayah korban. 

Korban yang masih kuliah, tentu saja tidak mempunyai uang sebanyak itu.

Pelaku terbesit pikiran menggadaikan mobil milik kakak Angeline. Namun, Angeline menolak karena bukan pertama itu pelaku meminjam uang kepada korban.

Rochmat kemudian mengajak Angeline keliling Kota Surabaya hingga larut malam.

Kemudian, keduanya memutuskan istirahat di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur.

Angeline di tempat tersebut kembali dibujuk soal urusan gadai mobil.

Perlu diketahui, Angeline sudi bermalam bersama Rochmat di sebuah apartemen karena terjebak dalam hubungan asmara. Namun, kisah cinta mereka disembunyikan.

Satu alasannya, status Rochmat sudah berumah tangga. Mereka saling mengenal sejak tahun 2013, saat itu Rochmat menjadi guru les gitar Angeline.

Hari berikutnya Rochmat dan Angeline keluar meninggalkan apartemen. Rochmat mengajak Angeline bertemu orang yang disebut-sebut menerima gadai mobil. Angeline marah memberontak ingin pulang.

"Pukul 14.30 yang mereka berhenti di sekitar jalan kawasan Kebun Bibit, Mulyorejo. Mereka bertengkar. Kejadian ini diketahui warga sekitar," ungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce.

Angeline saat itu gregetan dengan Rochmat.

Angeline mencela kelakuan Rochmat. Hal ini membuat Rochmat emosi.

Tangan Angeline diikat ke belakang lalu lehernya dicekik.

Tak sampai di situ, leher Angeline dijerat dengan sabuk pinggang hingga tewas. Praktis, Angeline meninggal di dalam mobil.

"Lalu tersangka pergi ke rumah mertua mengambil koper dan sempat membeli tali rapping. Korban dibungkus dengan plastik wrapping," terang Pasma.

Sekira pukul 20.30 Rochmat memutuskan membuang jenazah Angeline di luar kota Surabaya. Semula hendak dibuang di Batu. Namun, karena di sana tidak ada tempat sepi, akhirnya perjalanan dilanjutkan ke arah Cangar, Mojokerto.

Akhirnya pelaku memutuskan membuang jenazah di kawasan hutan Gajah Mungkur. 

Seusai kejadian , Rochmat menggadaikan mobil milik kakak Angeline ke salah seorang teman di Pasuruan dengan nominal Rp25 juta.

Handphone Angeline dan miliknya dibuang.

Lalu, Rochmat sembunyi dengan cara tinggal di sebuah indekos di Kota Malang.

Setelah kasus terungkap, polisi menangkap pria yang menadah mobil Xpander yang digadaikan Rochmat.

Si penadah itu ditangkap pada Kamis (8/6/2023) di Pasuruan.

Di rumah penadah, Polisi menemukan mobil yang menjadi saksi bisu kematian Angeline.

Penadah dan barang bukti kemudian diboyong ke Polrestabes Surabaya. Hari itu juga si penadah menyandang status saksi.

Akan tetapi, hingga Jumat (9/6/2023) sore, belum terlihat tanda-tanda polisi bakal menaikkan status penadah sebagai tersangka.

Gelar perkara pun belum dilaksanakan. Padahal, polisi hanya mempunyai waktu 1x24 untuk menentukan status penahanan.

Hingga sekarang polisi sekarang masih merahasiakan identitas penadah. Hanya saja, sempat disebutkan sumber si penadah adalah teman Rochmat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Korban dan Pelaku Disebut Punya Hubungan Asmara"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved