Berita Viral

LANGKAH BERANI Bripka Andry Usai Bongkar Upeti Rp 650 Juta ke Atasan, Minta Keluarga Mengikhlaskan

Ini langkah berani Bripka Andry Darma Irawan seusai membongkar upeti Rp 650 juta ke atasannya. Kini minta perlindungan LPSK.

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta/istimewa
Bripka Andry bersama sang ibu minta perlindungan LPSK di Jakarta pada Rabu (7/6/2023). 

Dalam chat itu, Kompol Petrus terbukti mengirim pesan dengan isi meminta untuk dicarikan uang oleh anak buahnya.

"Andry..Bisa upayakan dana 10 jt lagi kah?" tulis Petrus.

Bripka Andry sebagai bawahan pun langsung mengatakan siap.

"Siap Komandan,"

Tak hanya sekali saja, Kompol Petrus kerap meminta dicarikan uang oleh Bripka Andry.

Kompol Petrus pun menyebut uang itu dengan kata amunisi.

 "Tolong dicarikan dana 25 jt Ndry..Urgent"

"Upayakan hari ini ada tambahan amunisi ndry..Krn besok ada giat ke Bagan siapi-api..butuh dana 10 sd 15 jtan," pinta Kompol Petrus.

"Siap komandan 86," jawab Bripka Andry lagi.

"Utk bulan ini..tolong upayakan ke saya masuk dananya sejumlah sisa Amunisi setelah di kurangi pengeluaran semua. Kisaran 40jt ya..," ucap Kompol Petrus.

"Ndry..saya butuh dana 30 jt apakah saya bisa pakai dana cadangan mu?"

Bripka Andry juga mengunggah bukti tranfer mbaking dirinya ke sang atasan.

Bahkan jika ditotal, uang yang selama ini disetor ke sang atasan sudah mencapai sekitar Rp 650 juta.

Bripka Andry sendiri berani membongkar hal ini karena merasa keberatan di mutasi dari Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir ke Pekanbaru.

Padahal ia merasa tak ada salah dan sudah menjalankan perintah atasannya dengan baik.

Bahkan ia juga kerap menyetor uang kepada komandannya.

Andry kemudian menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasinya.

"Saat itu, Komandan Satuan Brimob Polda Riau Kombes Ronny Lumban Gaol mengatakan, 'Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama di sana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan'," tulis Andry.

"Setelah mendengar penjelasan itu, saya menyampaikan, 'Mohon izin komandan, saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon. Selain itu, saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar Rp 650 juta ada bukti-bukti transfernya'. Beliau menjawab, 'Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru'," tulis Andry.

Setelah curhatan ini viral, Kompol Petrus langsung dicopot dari jabatannya.

Sementara Bripka Andry kini sedang menjalani proses displin kedua karena berhari-hari tak hadir dinas di kesatuannya.

Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Johanes Setiawan mengatakan bahwa Bripka Andry nekat membongkar borok komandannya lantaran tidak terima dimutasi.

Padahal menurut Johanes, mutasi tersebut bukanlah mutasi demosi seperti yang diungkapkan Bripka Andry, melainkan mutasi rutin.

"Mutasi terhadap Bripka Andry tersebut merupakan mutasi rutin.

Ia dimutasi bersama 34 personil lainnya. Bukan bersifat demosi," kata Kombes Pol Johanes Setiawan dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Senin (05/06/2023).

Terkait curhatan Bripka Andry yang mengatakan bahwa dirinya telah menyerahkan sejumlah uang setoran kepada Komandan Batalyon Maggala bernama Kompol PHS, Kombes Johanes mengatakan bahwa kasus tersebut sudah diproses oleh Propam Polda Riau sejak bulan Maret 2023 lalu.

"Kita sudah memeriksa 8 orang sebagai saksi. Jadi kasusnya sedang ditindak lanjuti. Terkait setoran ini masih didalami, nanti pembuktiannya ada di sidang, Kompol PHS pun saat ini sudah dicopot jabatannya dalam rangka pemeriksaan," kata Kombes Johanes.

Kombes Pol Johanes Setiawan menambahkan bahwa sejak dimutasi ke Pekanbaru, Bripka Andry belum sekalipun masuk dinas ke kesatuannya di Batalyon A Pekanbaru.

 "Jadi sampai sekarang dia belum masuk dinas sejak pertama kali ia dimutasi sehingga tanggal disidang dan sudah diputus, namun tidak tetap tidak hadir," kata Kombes Johanes.

Setelah disiplin pertama, ia kemudian menjalani proses disiplin kedua pada tanggal 23 Maret karena sudah terhitung 14 hari tidak masuk, dan kasus itu masih dalam proses sidang.

"Yang ketiga inilah adalah kasus yang hari ini viral. Kita sudah dalami di Propam dan sudah diproses untuk ditindak lanjuti," katanya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bripka Andry Minta Keluarga Ikhlaskan Dirinya Usai Bongkar Diminta Setoran Rp 650 Juta

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved