Berita Viral

MIRIS! Warga Lampung Terjang Sungai saat Tandu Keranda Jenazah, Kepala Desa Benarkan Kejadian

Video warga Pekon Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, terpaksa menggotong keranda jenazah saat menyeberangi sungai menjadi viral di medsos

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
KOMPAS.COM/DOK. warga
Momen warga Pekon (desa) Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menerjang sungai saat menandu keranda jenazah 

SURYA.CO.ID - Warga Lampung kembali mendapat sorotan.

Kini giliran warga Pekon (desa) Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, yang viral di media sosial.

Hal tersebut usai beredar video yang memperlihatkan warga Pemerihan Lampung menerjang sungai.

Bukan dengan tangan hampa, mereka menyeberangi sungai sambil membawa keranda jenazah.

Ya, mereka merupakan iring-iringan yang akan memakamkan jenazah warga setempat.

Pemandangan miris itu pun langsung mendapat atensi warganet.

Mengenai hal tersebut, kepala pekon (desa) pun buka suara.

Baca juga: Video Viral Perangkat Desa Usung Keranda Mayat di Desa Kedak Kediri, Polisi Ungkap Fakta Ini

Melansir Kompas.com, video warga Pekon Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, terpaksa menggotong keranda jenazah saat menyeberangi sungai menjadi viral di media sosial, Minggu (4/6/2023).

Usut punya usut, hal itu dilakukan karena di sungai tersebut tidak ada jembatan yang mengubungkan dua sisi Sungai Way Pemerihan. 

"Benar, lokasi pemakaman ada di seberang (sungai), di lokasi memang tidak ada jembatan.

Ini yang sering dikeluhkan warga," kata Subantoro, Kepala Pekon Pemerihan Subantoro, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (5/6/2023) siang. 

Dalam video yang direkam Subantoro, terlihat sejumlah warga menyusuri Sungai Way Pemerihan sambil menggotong keranda jenazah.

Dengan berhati-hati, warga turun ke sungai agar keranda tidak terjatuh untuk dibawa ke pemakaman yang berada di seberang sungai.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan ke pemerintahan setempat tentang kebutuhan jembatan tersebut.

"Anggaran desa terbatas, jadi untuk pembangunan jembatan selalu terkendala," kata Subantoro.

Menurutnya lokasi pemakaman sebenarnya masuk ke areal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

"Memang masuk TN (taman nasional) tapi pihak balai (TNBBS) sudah memberikan izin untuk pembangunan jembatan untuk akses ke pemakaman," kata Subantoro.

Sementara itu, juru kunci TPU Pemerihan Surono mengatakan kondisi itu sudah terjadi ssudah lama.

Terlebih jika masuk musim penghujan, arus sungai menjadi deras dan ketinggian air menjadi kendala.

Baca juga: Bikin Heboh, Juru Kunci di Tulungagung Ini Bawa Keranda Mayat ke Kantor Kelurahan Sembung

Jika sudah demikian, warga terpaksa mengikat keranda jenazah dengan batang pohon pisang agar mengapung, dan warga berenang sambil mendorong keranda.

"Kalau musim hujan pakai batang pohon pisang diikat ke keranda, jadi bisa ngapung," kata Surono.

Surono mengatakan warga berharap agar segera dibangun jembatan untuk akses ke pemakaman itu.

Siswa Seberangi Sungai dengan Seutas Tali

Aksi menyeberangi sungai juga ditunjukkan oleh para siswa sekolah dasar di Way Kanan Lampung.

Untuk bisa sampai ke sekolah, mereka harus melewati sebuah sungai.

Bukan dengan jembatan, para siswa itu menyeberangi sungai menggunakan seutas tali.

Bagaimana kisahnya?

Diketahui, para siswa itu tinggal di Desa Tiyuh Balak, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan Lampung.

Melansir Kompas TV, mereka harus bertaruh nyawa untuk bisa menuju ke sekolah.

Kondisi jembatan gantung yang rusak parah mengharuskan para pelajar melintasi Sungai Way Besay dengan mengandalkan seutas tali yang membentang sepanjang 30 meter.

Jembatan tersebut merupakan akses utama warga yang dibangun sejak tahun 1982 dan hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pemerintah setempat.

Baca juga: Pembawa Keranda Protes Tanah Bengkok, Surat Buatan Anggota DPRD Tulungagung Malah Menuding Lurah

"Kami sudah sering melakukan perbaikan usai rusak.

Sekarang kami berharap ada upaya dari Pemerintah karena ini adalah akses utama warga," ujar Awaludin Kepala Kampung Tiuh Balak Way Kanan.

Warga Desa Tiyuh Balak Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way kanan Lampung berharap adanya upaya cepat pemerintah untuk melakukan perbaikan ataupun pembangunan jembatan secara permanen sehingga akses utama warga bisa dilewati dengan aman. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved