Haji 2023

Menko PMK Dorong Kemenag RI Beri Intensif Bagi Jemaah yang Sukarela Membantu Jemaah Haji Lansia

Menko PMK Muhadjir Effendy mendorong Kemenag RI memberi apresiasi kepada mereka yang dengan sukarela memberi bantuan kepada jemaah haji lansia

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Galih Lintartika
Marni saat mendampingi Murta, seorang jemaah haji lansia. 

SURYA.CO.ID, MADINAH - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mendorong Kemenag RI memberi apresiasi kepada mereka yang dengan sukarela memberi layanan dan bantuan kepada jemaah haji lansia.

Hal itu disampaikan Muhadjir Effendy saat berkunjung di kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Sabtu (3/6/2023) pagi, waktu Arab Saudi.

“Perlu dipertimbangkan oleh penyelenggara haji untuk memberikan insentif dalam bentuk apapun kepada mereka , para jemaah-jemaah haji yang bersedia menjadi pendamping itu lansia,” katanya.

Dia mengaku melihat di Makkah banyak jemaah haji yang dengan sukarela menjadi pendamping jemaah lansia, walaupun bukan keluarga. Oleh karenanya, ia usul Kemenag memberikan hadiah bagi mereka yang sudah sukarela.

Apalagi, kata Muhadjir, sapaannya, pelaksanaan haji tahun ini harus memberi perhatian khusus kepada para jamaah haji lansia sehingga pelayanan kepada lansia utamanya yang ada di dalam daerah yang sama harus diutamakan.

Menko PMK mendukung dan mengapresiasi langkah Menteri Agama yang melarang adanya pendamping jemaah, karena kalau kebijakan itu dibuat maka akan menciptakan ketidakadilan bagi jemaah lainnya.

Menurutnya, jatah pendamping hajinya mungkin baru beberapa tahun ke depan, tapi terpaksa harus diajukan karena dengan alasan mendampingi sehingga akan menggeser jamaah lain yang seharusnya lebih berhak.

“Kalau itu ditiadakan saya kira sangat bagus, hanya Kementerian Agama harus menyiapkan tim pendamping yang sungguh-sungguh, jangan sampai ada lansia yang tidak terdampingi,” sambungnya.

Beberapa waktu lalu, SURYA.CO.ID mendapat kesempatan menemui Marni di Hotel Front Tiba, Madinah.

Perempuan 52 tahun ini mendampingi Murta, jemaah haji yang usianya 98 tahun.

Marni tidak ada ikatan keluarga dengan Murta. Ia hanya bertemu dengan Murta di KBIHU dan kebetulan ternyata satu kamar dengan jemaah haji lansia itu.

Usia Murta sudah hampir satu abad, pendengarannya sudah berkurang, termasuk daya ingatnya. Dia perlu bantuan saat beraktifitas.

“Ya saya dampingi ibu yang ketemu disini. Alhamdulillah dia juga terlihat senang, bisa tidur nyenyak di kasur yang empuk sekalipun sempat kedinginan,” tutur Marni.

Dia mengaku ikhlas membantu jemaah yang ada dalam satu kamarnya. Dia sudah menganggap ibu Murta sebagai orang tua kandungnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved