Berita Ponorogo

Menengok Persiapan Perayaan Waisak di Kampung Buddha Ponorogo

Menengok persiapan perayaan Waisak di Kampung Buddha yang terletak di Dusun Sodong, Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Umat Buddha di Dusun Sodong, Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, bergotong-royong untuk membersihkan vihara dan rupang Buddha, Sabtu (3/6/2023). 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Di Kabupaten Ponorogo terdapat satu Kampung Buddha, terletak di Dusun Sodong, Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung.

Sabtu (3/6/2023) ini, SURYA.CO.ID mencoba mendatangi kampung yang berlokasi sekitar 19 kilometer dari pusat Bumi Reog, jika ditempuh dengan kendaraan sekitar 35 menit, 

Di lokasi terdapat satu vihara diberi nama Dharma Dwipa ini. Walaupun jauh dari hiruk pikuk, umat Buddha dikampung ini tetap khidmat untuk menyongsong Hari Raya Waisak pada Minggu (4/6/2023) besok.

Umat Buddha di Dusun Sodong bergotong-royong untuk membersihkan vihara dan sejumlah rupang Buddha. Selain itu, mereka juga kompak menghias vihara yang akan digunakan untuk beribadah esok harinya.

“Kami umat Buddha, hari ini membersihkan rupang Buddha dan mempersiapkan altar serta mempersiapkan detik-detik Waisak,” kata Ketua Vihara Dharma Dwipa, Suwandi saat ditemui SURYA.CO.ID, Sabtu.

Dia menjelaskan, bahwa ada 152 umat Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak, dengan tema memperkokoh moral membangun kedamaian bangsa.

“Detik-detik Waisaknya besok. Sekitar pukul 10.14 WIB. Pelepasan satwa secara simbolis,” beber Suwandi.

Saat Hari Raya Waisak, umat Buddha memperingati tiga peristiwa penting. Yakni perjalanan Sidharta Gautama, pendiri agama Buddha mulai dari kelahiran, pencerahan dan parinibbana (kematian) dari sang Buddha.

Suwandi pun meyakini proses perayaan umat Buddha besok bakal berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, rasa toleransi beragama sudah terpupuk sejak dulu.

"Toleransi tidak direkayasa, tapi memang ada kesadaran masyarakat Sodong saling menghormati dan tidak ada sekat, meski ada juga yang berbeda keyakinan," pungkas Suwandi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved