Haji 2023

Kesetiaan Istri Asal Madiun yang Dampingi Suami Berkebutuhan Khusus untuk Melaksanakan Ibadah Haji

Jemaah haji asal Madiun, Sri Rohmatiah (46), setia mendampingi Agus Yusuf (56), suaminya yang memiliki kebutuhan khusus.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: irwan sy
galih lintartika/surya.co.id
Sri Rohamtiah mendorong suaminya yang berkebutuhan khusus, Agus Yusuf, untuk melaksanakan salat di Masjid Nabawi. Pasangan pasutri ini merupakan jemaah haji asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. 

SURYA.co.id | MADINAH - Sri Rohmatiah (46), setia mendampingi Agus Yusuf (56), suaminya yang memiliki kebutuhan khusus.

Agus Yusuf terlahir tanpa dua tangan dan satu kaki.

Pasangan suami istri (pasutri) dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun ini mendapatkan kesempatan berangkat haji tahun ini. 

Dengan segala keterbatasannya, Agus Yusuf tetap semangat berangkat haji.

Hal itu juga terpancar dari wajah istrinya.

Dia terlihat setia mendampingi suaminya.

Mata Sri berkaca-kaca saat mengungkapkan perasaan harunya mendapat kesempatan pergi ke tanah suci bersama belahan jiwanya.

“Pertama ya terharu, senang bisa punya kesempatan ibadah haji sekaligus bisa mendampingi suami,” kata Sri, sapaan akrabnya, Jumat (2/6/2023).

Dia mengaku tidak ada kesulitan mendampingi suaminya, karena sudah biasa memegang kursi roda di rumah, jalan di tanjakan dan sebagainya.

Yang dikhawatirkannya adalah saat mendorong naik ke bus.

Ia memperkirakan itu akan kesulitan karena tidak mudah dan sangat berat.

“Ternyata allhamdulillah dari tim KBIHU, Pemerintah sudah siap membantu jemaah - jemaah yang berkebutuhan khusus dan lansia. Allhamdulillah,” terangnya.

Dia mengaku bersyukur diberi kekuatan.

Menurutnya, capek itu manusiawi.

Ada orang yang tidak mengurus suami dan bekerja pun bisa capek.

“Allhamdulillah diberi kekuatan. Dibuat senang saja. Namanya juga ibadah, saya hanya berharap janji allah, ibadah akan mendapatkan pahala,” terangnya.

Menurut dia, mendampingi suami ini adalah kewajiban seorang istri.

Ia mengaku harus selalu ada di sisi suaminya selama rangkaian haji, termasuk saat pertama kali tiba di Madinah.

Setiap hari, ia harus mengurus dirinya sendiri termasuk suaminya.

Ia harus pintar-pintar berbagi waktu.

Setelah itu, dia datang ke kamar suaminya.

“Saya sudah pamit kepada ketua rombongan dan jemaah yang satu kamar sama suami,” jelasnya.

Dia mengaku tidak masuk ke dalam kamar, hanya di perbatasan ruang tamu saja.

Dia memandikan suaminya, mengganti pakaiannya sampai selesai.

Setelah itu, dia mendorong suaminya ke tempat makan, mengambil dan menemai makan.

Saat ibadah pun juga sama, dia dorong suaminya ke Masjid Nabawi.

“Saya dorong sampai ke tempat yang khusus jemaah berkebutuhan khusus. Saya pesan, jangan ke mana-mana sebelum saya datang,” tuturnya.

Jika tidak diberi pesan, khawatir hilang.

“Saya bilang jangan ikut siapa-siapa, nanti bisa cari-cari. Tunggu saya di sini, pasti saya jemput,” urainya.

Ia menyebut tidak mengganggu ibadah di Madinah.

Sebab, setiap kali akan ibadah, semua tanggung jawab sebagai seorang istri sudah dilaksanakan.

Agus Yusuf mengaku ini adalah panggilan dari Allah.

Menjalani ibadah haji ini, ia sudah pasrah kepada yang maha kuasa dan tekat bulat memenuhi panggilan allah.

“Insyallah untuk keraguan sudah tidak ada. Sudah saya pasrahkan saja. Saya berangkat haji dengan segala keterbatasan saya ini,” urainya.

Dia mengaku tidak ada kendala apa-apa menjalankan ibadah.

Dia bersyukur istrinya membantunya selama 24 jam untuk bisa melaksanakan ibadah di Arab Saudi ini.

“Harapan saya yang utama, saya bisa menjadi haji yang mabrur dan istri saya mabruroh. Allhamdulillah saya bisa dipanggil ke sini,” terangnya.

Dia berpesan kepada semua penyandang disabilitas, jangan kecil hati.

Jika allah menghendaki, semuanya bisa terjadi.

“Seperti saya ini,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved