KKB Papua

Isu Senjata dan Amunisi KKB Papua Berasal Dari Asing Terbantahkan, Ini Penjelasan Pj Gubernur Papua

Isu yang menyebut KKB Papua mendapat pasokan senjata dan amunisi dari pihak asing telah terbantahkan. Simak Penjelasan Pj Gubernur Papua pegunungan.

Tribun Papua
Amunisi KKB Papua yang berhasil disita aparat. Isu yang menyebut KKB Papua mendapat pasokan senjata dan amunisi dari pihak asing telah terbantahkan. 

“Kalau bisa ada program extraordinary. Misalnya pembangunan jalan, ini penting.

Sampai sekarang kan jalan masih belum bisa terlewati, belum bisa berjalan dengan baik, jalan provinsi dengan provinsi, provinsi dengan kabupaten, itu kan sampai sekarang belum baik,” ujar dia.

Nikolaus meyakini apabila masyarakat sudah menikmati pembangunan maka tidak akan ada kelompok yang mengganggu keamanan di Papua.

Dia mengatakan sampai saat ini wilayah Papua Pegunungan hanya bisa dicapai dengan pesawat yang biayanya cukup tinggi.

Akibatnya harga-harga barang menjadi mahal, salah satunya semen, yang menurutnya bisa mencapai Rp500.000-Rp800.000 hanya untuk satu sak semen.

“Semen sudah Rp500-Rp800 satu sak, semen saja. Rp500-Rp800 ribu,” ujar dia.

Dia menekankan kelompok separatis teroris tidak akan bertahan jika pembangunan dan kesejahteraan terus diperbaiki.

“Di (Pulau) Jawa kampung dekat, masyarakat banyak, perumahan juga ada. Di sana (Papua) tidak ada. (Antara) kampung satu dengan kampung satu, tidak ada orang.

Di pertengahan pun tidak ada orang. Jalan buntu semua, mereka harus memikul (barang), harus jalan kaki, ini penyebabnya di situ. Kami harap pemerintah pusat membangun Papua dengan program extraordinary,” ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan Mendagri Tito Karnavian.

Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua pada tahun 2012 menjelaskan bahwa pasokan senjata api ilegal yang masuk ke wilayah Papua berasal dari Papua Nugini.

"Saya pernah jadi Kapolda di sana (Papua), setahu saya ada beberapa kasus tapi tidak banyak," ujar Tito, melansir dari ANTARA, Sabtu (27/5/2023).

Senjata itu bisa masuk melalui jalur-jalur darat, menyebar dari perbatasan di wilayah Jayapura hingga Merauke.

Kendati demikian, kasus senjata ilegal yang masuk melalui jalan tikus pada perbatasan Papua-PNG dinilai tidak banyak.

Menurut dia, senjata ilegal itu juga merupakan hasil perampasan usai tembak menembak antara KKB Papua dengan aparat keamanan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved