Advetorial
HJKS ke 730, JEC-Java Surabaya Gelar Operasi Katarak Gratis Bersama Yayasan Sosial Abdihusada Utama
Menyemarakkan HJKS ke-30, klinik mata JEC-Java @Surabaya bekerjasama dengan Yayasan Sosial Abdihusada Utama menggelar Bakti Katarak
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Christine Ayu Nurchayanti
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat angka kebutaan di wilayah Jatim melebihi 4 persen, di atas rata-rata nasional. Bahkan, 81 persen diantaranya disebabkan oleh katarak.
“81 persen dari empat persen itu penyebabnya adalah katarak. Maka kami dalam pelayanan mata ingin berpartisipasi aktif bersama pemerintah dalam memberantas buta katarak,” katanya.
Sebagai ibu kota dari provinsi yang memiliki prevalensi kebutaan tertinggi di Indonesia, setiap upaya rehabilitasi mata dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup akibat gangguan penglihatan. Salah satunya disebabkan katarak.
Baca juga: Ikut Meriahkan HJKS ke-730, Alfamart Sumbang Pakaian Layak Pakai Lewat Program Garage Sale
Selain dampak kesehatan, gangguan penglihatan - termasuk katarak, berpengaruh besar pada ekonomi.
World Health Organization mendapati bahwa gangguan penglihatan menimbulkan beban keuangan global dengan kerugian produktivitas setara USD 411 miliar per tahun, karena penderitanya cenderung memiliki tingkat partisipasi kerja yang rendah.
Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan, diperkirakan, penurunan kualitas hidup akibat gangguan penglihatan (salah satunya katarak), memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 84,7 triliun.
Bahkan, angka ini terus meningkat setiap tahunnya (dalam 5 tahun akan menjadi Rp 611,2 triliun) bila tidak ada intervensi untuk penurunan prevalensi kebutaan melalui operasi katarak.
Operasi katarak pada satu mata akan meningkatkan produktivitas dua kali, dan operasi katarak pada kedua mata akan meningkatkan produktivitas hampir lima kali.
Novri menyebut penyakit ini bisa dialami oleh semua kalangan. Tindakan operasi katarak tidak hanya didominasi oleh pasien berusia 50 tahun ke atas, namun juga sejumlah peserta berusia muda.
“Pengalaman pasien kami di sini, usia muda berkisar 25 persen secara statistik. Anak kecil yang baru lahir dia ada kelainan di dalam kandungan dan katarak usia anak kecil itu juga ada. Secara umum biasanya terjadi karena degeneratif, tapi ada juga permasalahan di kandungan saat lahir, trauma dan macam-macam sebagainya,” paparnya.
Novri menjelaskan, JEC-JAVA @Surabaya memiliki 15 dokter spesialis mata dengan sub spesialisisasi di bidangnya. Mulai Katarak, Laser Vision Correction Center (ReLEx SMILE & LASIK), Vitreo-Retina, Glaukoma, Layanan Mata Anak, Okuloplasty & Rekontruksi, Layanan Trauma Mata dan juga Ortho-K.
Sehingga ia meyakini memberikan pelayanan terbaik kepada para pasien. Ditambah lagi, teknologi diagnostik mata yang mutakhir.
Didukung oleh teknologi diagnostik mata yang lengkap dan mutakhir, JEC-JAVA @ Surabaya menggunakan teknologi Phacoemulsifikasi dengan keunggulan-keungulannya seperti proses lebih cepat, meminimalisir komplikasi, rasa sakit dan keluhan setelah operasi.
“Karena kami memakai alat paling canggih jadi proses operasi hanya 5-10 menit, tidak lama. Teknologinya sudah tidak pakai jahitan besar. Kita tidak hanya mengoptimalisasi penglihatan tapi juga kualitas hidup,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics, aksi sosial JEC-Java @ Surabaya ini merupakan keberlanjutan dari inisiatif Bakti Katarak JEC yang telah dilangsungkan selama hampir empat dekade terakhir.
Baca juga: HJKS Berkonsep Nostalgia, Ada Night at The Museum di Museum 10 November dan Tugu Pahlawan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.