KKB Papua

DAFTAR KEJAHATAN Pimpinan KKB Papua Yahukimo yang Ditangkap Aparat, TNI-Polri Jadi Korbannya

Inilah sederet kejahatan yang pernah dilakukan PH atau Kopi Tua Heluka, pimpinan KKB Papua di Yahukimo yang berhasil ditangkap aparat.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Tribun Papua
Pimpinan KKB Papua Yahukimo yang ditangkap polisi. Simak daftar kejahatannya. 

SURYA.co.id - Terungkap sederet kejahatan yang pernah dilakukan PH atau Kopi Tua Heluka, pimpinan KKB Papua di Yahukimo yang berhasil ditangkap aparat.

PH ternyata pernah melakukan serangkaian aksi kejahatan, dan TNI-Polri yang menjadi korbannya.

Diketahui, salah satu pimpinan dari pentolan KKB Papua yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Yahukimo berinisial PH atau Kopi Tua Heluka berhasil dibekuk aparat.

Penangkapan terjadi pada, Jumat (19/5/2023) pukul 10:48 WIT di salah satu rumah makan depan Jalan Poros Mako Kelurahan Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Setelah ditangkap, PH atau Kopi Tua Heluka diserahkan ke Satgas Operasi Damai Cartenz untuk dilakukan penyelidikan lebih mendalam.

Sekadar diketahui, penangkapan PH berawal dari penangkapan AS yang merupakan pentolan KKB dipimpin PH.

Hal itu langsung dikonfirmasi oleh AS.

Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani, PH terlibat dalam kasus penembakan terhadap anggota Brimob dari Satgas Operasi Damai Cartenz, pada 30 November 2022 lalu.

"Jadi PH juga terlibat dalam pembunuhan anggota TNI pada 4 November 2022," ungkap Faizal Ramadhani kepada Tribun-Papua.com, Rabu (24/5/2203).

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Satu Pentolan KKB Yahukimo Ditangkap, Berikut Ini Daftar Kejahatannya'.

Dikatakan, aksi selanjutnya dilakukan PH pada 29 November 2022, PH ikut serta dalam penembakan terhadap Brigpol Usdar, merupakan anggota Polres Yahukimo hingga membuat korban meninggal dunia.

Selanjutnya, PH juga turut andil dalam aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap Pos Penjagaan atau SPKT Polres Yahukimo sebanyak dua kali.

Lebih lanjut, KKB tersebut melakukan penyerangan dan penembakan terhadap Pos Kali Buatan Satgas Operasi Damai Cartenz di Distrik Dekai, kendati memang tidak ada korban jiwa.

Sebelumnya, seorang terduga pimpinan KKB Papua di Yahukimo berhasi ditangkap polisi.

Dia adalah KTH alias PH, dan beberapa kali terlibat aksi kejahatan di wilayah hukum Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, KTH ditangkap jajaran Polres Yahukimo dan tim Damai Cartenz pada Jumat (19/5/2023).

“Pada hari Jumat, 19 Mei 2023, pukul 13.30 WIT, telah diamankan salah satu terduga KKB dengan inisial KTH alias PH,” kata Ramadhan, Minggu (21/5/2023), melansir dari Kompas.com.

Sebelumnya, polisi telah menangkap AS, yang merupakan anggota KKB pimpinan KTH, pada Selasa (16/5/2023).

Ramadhan mengatakan, AS mengonfirmasi bahwa KTH merupakan pimpinannya.

KKB Papua Menyerah Lagi

Sementara itu, KKB Papua menyerah lagi, sebanyak 13 anggota KNPB berbondong-bondong menyatakan kembali ke pangkuan NKRI.

Belasan anggota KKB Papua itu berasal dari Kabupaten Maybrat.

Mereka diterima diterima langsung Danrem 181/Praja Vira Tama (PVT) Sorong, Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan.

"Jadi mereka ini datang dengan kerendahan hati. Mereka datang dengan kesadaran diri mereka.

Ada tiga sektor, yaitu sektor Aimas, sektor Tikimana Aifat Timur Jauh, dan sektor Siwa Aifat Timur," ungkap Juniras di Makorem.

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel '13 Pentolan KNPB Maybrat Kembali ke Pangkuan NKRI, Brigjen Juniras Lumbantoruan Bilang Begini'.

Ia menegaskan, 10 anggota beserta pimpinan KNPB Maybrat resmi mengundurkan diri dari organisasi tersebut dan ingin membangun negeri bersama dengan pemda.

"Mereka sadar selama ini tergabung dalam organisasi terlarang, dan menghambat pembangunan di Maybrat," tuturnya.

"Kami juga sudah sepakat untuk membantu seupaya kami untuk kemajuan adik-adik ini. Karena mereka juga punya masa depan, baik mereka sendiri maupun keluarganya," katanya.

Juniras menyampaikan terima kasih kepada mereka yang memilih bergabung kembali ke NKRI dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

"Mereka juga sudah sepakat bersama-sama dengan TNI-Polri untuk menciptakan kedamaian di Kabupaten Maybrat.

Dari ketiga pimpinan sudah berjanji akan memanggil teman-temannya yang lain untuk kembali bergabung ke NKRI," ujar Juniras.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Maybrat Fernando Solossa mengatakan, sebagai wakil rakyat ia berharap kelompok KNPB yang masih berada di luar untuk menunjukan sifat koperatif dan kembali menyerahkan diri.

"Sehingga ini akan menjadi pertimbangan pimpinan daerah dan juga pimpinan TNI-Polri."

"Jika sudah terlibat dalam berbagai kejadian yang terjadi di Kosor dan Fakario secara gentlemen mari menyerahkan diri karena pemerintah daerah dan didukung oleh TNI-Polri kami tidak akan mundur selangkah pun dalam rangka menjaga keutuhan NKRI karena Maybrat merupakan intergral," tegas Fernando.

Sebelumnya, anggota KKB Papua menyerah dan serahkan senjatanya kepada TNI di wilayah Perbatasan RI PNG.

Melansir dari Penerangan Kodam Cenderawasih, mantan anggota KKB Papua berinisial Sdr. E (32) dan J (35) menyerahkan secara sukarela senjata api (Senpi) jenis Engkel Loop kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 725/Woroagi naungan Kolakops Korem 174/ATW di Kab. Boven Digoel, Papua Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Komandan Satgas (Dansatgas) Letkol Inf Syafruddin Mutasidasi, S.E., dalam keteranganya.

Disebutkan, J dan E mendatangi Pos Satgas Yonif 725/Woroagi sambil membawa senjata apinya.

"Saat Jum'at pagi, Sdr. J dan E mendatangi salah satu Pos Satgas Yonif 725/Woroagi, setelah diterima oleh anggota Pos kemudian kedua orang tersebut mengaku membawa senjata api jenis Engkel Loop dengan maksud ingin menyerahkan kepada anggota Pos Satgas Yonif 725/Woroagi", ungkap Dansatgas.

Lebih lanjut Letkol Syafruddin mengungkapkan bahwa penyerahan Senjata Api oleh Sdr. E dan J kepada Satgas Yonif 725/Woroagi merupakan hasil dari hubungan baik dengan masyarakat.

"Selama ini Satgas Yonif 725/Woroagi melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG khususnya di wilayah Boven Digoel tentunya sudah banyak melakukan interaksi dan menjalin silaturahmi dengan baik dengan masyarakat yang berada di sekitar wilayah Pos jajaran Satgas Yonif 725/Woroagi.

Hal ini lah yang mendasari penyerahan Senpi secara sukarela kepada Satgas Yonif 725/Wrg sesuai dengan pernyataan Sdr. J dan E di saat menyerahkan Senpi tersebut", tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, sembari menyerahkan Senpi jenis Engkel Loop, kedua warga tersebut juga mengajak teman-teman lainnya di Papua yang di gunung untuk mengikuti jejaknya guna menciptakan kedamaian di wilayah Papua.

Setelah ditelisik, diperoleh informasi bahwa Sdr. J dan E merupakan salah satu mantan anggota Kelompok Separatis Teroris Bersenjata Kodap V wilayah Papua Selatan yang telah sadar dan kembali mengabdikan dirinya ke pangkuan Republik Indonesia serta menjaga kedamaian di wilayah Papua.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved