Jasad Dicor di Semarang

ASYIK Saat Pesan PSK Online, Teman Tersangka Mutilasi dan Cor Bos Galon Kini Bingung Istri Hamil Tua

Imam, teman Muhammad Husein yang juga tersangka kasus pembunuhan, mutilasi dan cor jasad bos galon Irwan Hutagalung di Kota Semarang lagi bingung.

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng
Imam, teman Husen, bingung setelah jadi tersangka pembunuhan dan mutilasi bos galon di Semarang. Padahal seelumnya asik-asik aja saat open BO PSK online. 

"Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi saya mulai eksekusi lagi," katanya.

Sementara itu, Husen puas telah melakukan pembunuhan tersebut.

Dia bahkan tidak menyesal sama seklai.  

"Saya tidak menyesal karena dendam sudah terlampiaskan," jelasnya.

Husen beralibi membunuh karena sering dimarahi bosnya. 

Tak hanya itu, ia sering pula dipukul oleh korban.

Alasan itulah yang menjadi pendorong atau motif membunuh korban.

 "Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas ga nyesel," ungkap pelaku pembunuhan Husen saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang.

Husen mengatakan, sudah bekerja ikut korban selama satu bulan atau sejak saat bulan ramadan kemarin.

Ia bisa bekerja di tempat itu karena sebelumnya saat bekerja di Warmindo atau warung burjo sudah berlangganan galon di tempat usaha isi ulang galon milik korban.

"Sebulan digaji Rp 2 juta, saya bulan ini sudah digaji," terangnya.

Ia tidak langsung menyerahkan polisi lantaran biar polisi bekerja.

Ia membunuh korban yang tak lain adalah bosnya Irwan Hutagalung (53) saat tengah tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (5/5/2023) malam.

"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, ga langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucapnya.

Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.

"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," katanya.

Sikap tak biasa yang ditunjukkan Husen seusai membunuh mendapat sorotan Psikolog, Probowatie Tjondronegoro. 

"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," ucap Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro saat dihubungi Tribunjateng, Rabu (10/5/2023).

Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.

Namun, sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.

"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," jelasnya.

Ia menambahkan, pelaku bisa saja melakukan perbuatan itu tanpa penyesalan sebab sudah sering disakiti.

Dari dendam itulah, pelaku melakukan tindakan yang berawal dari emosi sesaat. 

"Dalam proses tindakan tersebut, pelaku tampak bukan profesional sehingga tidak rapi seperti saat melakukan pengecoran terhadap korban," imbuhnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Cerita Imam saat Diajak Husen Mabuk dan Pesan PSK Usai Bunuh Irwan Bos Galon Semarang, Kini Bingung

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved