Dua Sistem Zonasi PPDB SMP di Surabaya Mulai Disosialisasikan, Awal Juni Mulai Uji Coba

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan Surabaya kini tengah merampungkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online untuk jenjang SD dan SMP.

Khusus untuk sistem zonasi, akan ada dua mekanisme jalur yang disiapkan.

Saat ini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya tengah merampungkan aplikasi dan website yang nantinya digunakan dalam PPDB online tersebut.

"Untuk persiapan PPDB, kami sudah masuk dalam persiapan (penyusunan aplikasi)," kata Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (16/5/2023).

Pembuatan fasilitas web tersebut berjalan seiring dengan sosialisasi ke sekolah serta lurah dan camat.

"Kami sosialisasi bertahap. Kami saat ini fokus dengan mempersiapkan IT," kata Yusuf.

Dalam pendaftaran tersebut, ada sejumlah jalur yang bisa dipilih calon peserta didik.
Di antaranya jalur zonasi yang masih dengan kuota terbanyak (50 persen dari total murid).

Bedanya, jalur zonasi tahun ini akan dibagi menjadi dua sistem.

Rinciannya, zonasi satu sebanyak 35 persen dan zonasi dua sebanyak 15 persen dari total siswa yang diterima.

Sistem baru ini memungkinkan sekolah yang berada jauh dari SMP tetap memiliki peluang diterima.

Rinciannya, jalur zonasi satu akan mengacu pada jarak namun mengabaikan kelurahan dan kecamatan.

Jalur ini bisa diikuti siswa yang di kelurahannya terdapat SMP negeri atau dekat dengan SMP negeri.

Sedangkan zonasi dua (kuota 15 persen) diperuntukkan bagi siswa yang berada di luar kelurahan, tempat sekolah berada. Dengan kata lain, berada jauh dari SMP.

"Misalnya, dalam satu kecamatan ada 4 kelurahan namun SMP-nya hanya ada di salah satu kelurahan. Maka siswa di kelurahan satu bisa ikuti zonasi satu sedangkan siswa di 3 kelurahan lainnya bisa mengikuti jalur zonasi dua," kata Yusuf.

Dengan mekanisme ini, siswa yang berada jauh di luar kelurahan tetap memiliki kesempatan mendaftar di sekolah negeri. "Harapannya, yang jauh-jauh masih punya peluang," katanya.

Di luar sistem zonasi, calon siswa juga bisa mendaftar melalui berbagai jalur lainnya.
Di antaranya, Jalur Afirmasi Kategori Inklusi, Jalur Afirmasi Kategori Keluarga Miskin atau Pra Miskin, Jalur Prestasi Nilai Rapor Sekolah, hingga Jalur Prestasi Lomba.

"Yang umum, ada juga jalur prestasi akademik atau prestasi non akademik. Ini kuotanya 30 persen. Namun, kalau nggak ada kesempatan, bisa masuk di zonasi," katanya.

Pun apabila masih belum bisa diterima di sekolah negeri, Yusuf menjelaskan siswa bisa mendaftar di sekolah swasta.

Menurutnya, sekolah swasta di Surabaya juga akan membuka pendaftaran secara bersamaan.

Kepada wali murid, Yusuf mengimbau agar ikut mengawal proses pendaftaran putra-putri nantinya.

Pihaknya mengingatkan agar tak menunggu masa akhir pendaftaran ketika mengakses web PPDB.

Sebab apabila web diakses oleh pendaftar dalam jumlah besar di saat bersamaan, bisa saja mengalami gangguan.

"Jangan menunggu (masa akhir). Kalau sudah yakin, tentukan jalur zonasi, atau jalur prestasi. Bisa juga ikut dua-duanya," katanya.

Sebelum pendaftaran dibuka, Dispendik akan melakukan ujicoba terlebih dahulu di awal Juni.

"Kami akan trial terlebih dahulu setelah semuanya siap," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap terobosan sistem zonasi yang dibuat dalam PPDB tahun ini dapat memberi keadilan. Terutama, bagi siswa yang memang jauh dari sekolah negeri.

"Zonasi ini semangatnya kebersamaan. Dulu (peluang siswa yang jauh) ketutup dengan yang (siswa) paling Deket. Nah yang jauh, nggak kebagian. Ini harus dibagi," kata Cak Eri dikonfirmasi terpisah.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA