Jasad Dicor di Semarang

WATAK ASLI Husen Tersangka Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon Terkuak, Ormas PBB: Dia Bukan Otaknya

Watak asli Muhammad Husen (28), tersangka pembunuh, pemutilasi dan pengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung diungkap kerabat dan tetangganya. 

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng
Muhammad Husen pesan PSK online seusai memutilasi dan mengecor jasad bos galon di Semarang. Watak aslinya terkuak. 

SURYA.CO.ID - Watak asli Muhammad Husen (28), tersangka pembunuh, pemutilasi dan pengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung diungkap kerabat dan tetangganya. 

Ternyata Muhammad Husen yang kini telah dijebloskan ke penjara seusai mutilasi dan cor jasad bos galon Irwan Hutagalung itu berkarakter yang jauh dari sosok pembunuh. 

Karena itu, banyak tetangga yang kaget dan terheran-heran ketika rumah orangtua Husen di Dusun Gemilang, RT 2 RW 5, Desa Sambong, Banjarnegara, Jawa Tengah didatangi polisi Polresta Semarang. 

Tetangga sekaligus kerabat tersangka, Hamidah mengatakan, baru mengetahui peristiwa itu saat polisi mendatangi rumah orangtua Husen.

"Kaget beneran kaget, sampai tidur sendirian saja enggak berani," ucap Hamidah kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: ALASAN Husen Pesan PSK Online Usai Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon di Semarang, Ini Sumber Uangnya

Hamidah mengatakan, Husen diketahui merantau setelah ibunya meninggal sekitar dua tahun yang lalu.

Sebelumnya Husen kerap membantu orangtuanya di sawah.

"Merantau, tapi tidak tahu ke mana, karena tidak ada kabar.

Tahu-tahu ada polisi ke sini, sebelumnya tidak tahu, karena tidak ada kabar.

 Menurut Hamidah, Husen tidak pernah berbuat neko-neko di desanya.

"Di sini baik," kata Hamidah.

Hal senada disampaikan tetangga lainnya, Fitriani.

Ia mengaku tidak menyangka, Husen menjadi tersangka pembunuhan sadis.

"Kaget banget, enggak menyangka, dari fisiknya seperti itu masa sampai (berbuat) segitunya.

Kalau di rumah biasa saja, enggak pernah aneh-aneh," ujar Fitriani.

Sementara itu, ayah Husen, Narsid enggan berbicara banyak mengenai penetapan anaknya sebagai tersangka pembunuhan.

Ditemui tim Kompas TV, keseharian orangtua Husen yakni Narsidi adalah seorang petani.

Narsidi tak menyangka akan banyak petugas kepolisian yang datang ke rumahnya pada Selasa (09/05/2023) siang.

Para petugas tersebut mencari keberadaan sang anak, Muhamad Husen yang didiuga menjadi pelaku pembunuhan pemilik usaha air minum isi ulang yang jenazah ditemukan dicor dan dimutilasi di Tembalang, Semarang.

Ayah dari Husen ini tak menduga hal tersebut terjadi, karena menurutnya sang anak tidak banyak tingkah.

Husen disebut telah merantau sejak 10 bulan lalu dan tidak pernah pulang, bahkan pada saat lebaran.

"Sudah merantau sekitar 10 bulan, selama 10 bulan saya tidak menerima kabar, (Husen) dihubungi juga nggak bisa.

Saya tidak mau bicara banyak, takutnya saya melewati batas," kata Narsidi, orangtua Husen.

Ormas PBB Sebut Husen Bukan Pelaku Utama

Di bagian lain, ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) menduga Muhammad Husen bukan pelaku utama pembunuhan Irwan Hutagalung.

Seperti diketahui Irwan ditemukan mayatnya dalam kondisi termutilasi menjadi empat.

Pelaku pembunuhan yang sudah ditangkap yakni Husen mengecornya dengan semen.

PBB punya alasan sendiri mengapa Husen bukan pelaku utama pembunuhan.

PBB pun minta usut tuntas kematian bos galon Irwan Hutagalung yang dibunuh secara sadis dengan dicor di rukonya Jalan Mulawarman Raya Tembalang Semarang.

Divisi Hukum PBB Kota Semarang, Michael Velando menuturkan pihak  keluarga korban telah memberikan  amanah kepada PBB untuk mengawal perkara itu hingga tuntas.

Berdasarkan informasi yang diterimanya korban tinggal di kios itu selama tiga tahun dan selama melakoni usaha gas dan galon.

"Info yang kami dapatkan almarhum telah bercerai dengan istrinya," jelasnya,Rabu (10/5/2023). 

Pihaknya meyakini bahwa Husen merupakan pelaku dalam pembunuhan berencana itu.

 Namun berdasarkan informasi yang diterimanya, Husen bukanlah otak dari pembunuhan.

"Kami mengapresiasi Polrestabes Semarang telah menangkap pelaku bernama Husen. Tapi kami duga husen bukan otak dari pembunuhan itu. Informasi yang kami terima ada dugaan otak pembunuhan sadis tersebut adalah orang terdekat dari korban," ujarnya.

Ia menduga pelaku lebih dari satu orang yang membunuh bos galon itu.

Pihaknya tidak menyebutkan secara detail siapa pelaku dibalik pembunuhan sadis itu.

"Biar polisi menelusuri lanjut perkara itu. Kami berharap polisi mengusut tuntas perkara tersebut," imbuhnya.  

Kronologi Pembunuhan

Kasus jasad dicor di Semarang mulai mendapat titik terang. Kecurigaan banyak pihak terungkap, pelaku sudah ditangkap.
Kasus jasad dicor di Semarang mulai mendapat titik terang. Kecurigaan banyak pihak terungkap, pelaku sudah ditangkap. (Kolase Surya.co.id)

Saat ditanya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Husen yang memakai baju tahanan warna hitam menjelaskan detail kronologi pembunuhan disertai mutilasi korban. 

Husen mengatakan ia membunuh majikannya, Kamis (4/5/2023) sekitar pukul 20.00-21.30.

"Jam 8 malam korban sedang nongkrong di angkriangan, berarti setelah itu," ujar Kombes Irwan. 

Sesudah yakin bosnya tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, di jalan Mulawarman Raya Tembalang, ia lantas mendekati korban.

Husen sekilas memastikan bosnya tertidur lelap.

Selepas itu, ia menghujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban, Kamis (4/5/2023) sekira pukul 20.30 WIB.

"Saya dua kali tusukan  linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," ujarnya di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang.

Sehabis mengeksekusi korban, Husen tanpa rasa berdosa keluar dari lokasi pembunuhan lalu menuju ke angkringan yang berada persis bersebelahan dengan tempat tersebut.

"Saya minum di situ sampai jam 4 pagi, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos. 

"Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi saya mulai eksekusi lagi," katanya.

Eksekusi yang dimaksud adalah melakukan mutilasi terhadap tubuh korban.

Husen memotong tubuh majikannya sebanyak empat bagian.

Bagian pertama kepala, kedua tangan dan badan tanpa kepala serta tangan.

Ia mengatakan, korban ketika dimutilasi masih bernafas sebab masih terdengar suara ngorok atau suara terengah-engah.

Potongan tubuh itu lalu dibungkus ke dalam karung warna putih. 

Tubuh  tanpa kepala itu lalu diseret-seret ke lorong sisi selatan toko.

"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," katanya.

Alasannya memilih mengecor korban di lorong toko karena jarang yang mengakses tempat tersebut.  

Ia pun lantas mengambil semen dan pasir di rumah korban di perumahan Bukti Agung Nomor O2, Sumurboto Banyumanik, yang berjarak sekira 3 kilometer dari lokasi kejadian. 

Proses pengecoran dilakukan pada Sabtu (6/5/2023) sore.

Lokasi korban dicor ditumpuk barang lainnya seperti bantal supaya tidak kelihatan.

"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," papar Husen.

Pelaku kemudian mengambil sejumlah barang bukti seperti karpet penuh darah, tas, dompet, dan uang Rp7 juta milik korban.

Karpet, tas dan dompet dibuang oleh korban.

"Uang saya ambil untuk senang-senang.

Pedagang angkringan Imam saya ajak," katanya.

Anehnya, Husen puas telah melakukan pembunuhan tersebut.

Dia bahkan tidak menyesal sama seklai.  

"Saya tidak menyesal karena dendam sudah terlampiaskan," jelasnya.

Husen beralibi membunuh karena sering dimarahi bosnya. 

Tak hanya itu, ia sering pula dipukul oleh korban.

Alasan itulah yang menjadi pendorong atau motif membunuh korban.

 "Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas ga nyesel," ungkap pelaku pembunuhan Husen saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang.

Husen mengatakan, sudah bekerja ikut korban selama satu bulan atau sejak saat bulan ramadan kemarin.

Ia bisa bekerja di tempat itu karena sebelumnya saat bekerja di Warmindo atau warung burjo sudah berlangganan galon di tempat usaha isi ulang galon milik korban.

"Sebulan digaji Rp 2 juta, saya bulan ini sudah digaji," terangnya.

Ia tidak langsung menyerahkan polisi lantaran biar polisi bekerja.

"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, ga langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucapnya.

Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.

"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Orangtua Husen Tersangka Pembunuhan Mayat Dicor di Semarang Kaget Rumahnya Didatangi Banyak Polisi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved