Jasad Dicor di Semarang
PENYEBAB Husen Tak Menyesal Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon Menurut Psikolog, Tak Ada Gangguan Jiwa
Berikut analisis psikolog Probowatie Tjondronegoro tentang kondisi psikologis Muhammad Husen pelaku kasus jasad dicor di Semarang, Jawa Tengah.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Psikolog Probowatie Tjondronegoro memberikan analisisnya tentang psikologis pelaku kasus jasad dicor di Semarang, Jawa Tengah.
Diketahui, kasus jasad bos galon Irwan Hutagalung dimutilasi dan dicor di Semarang rami jadi sorotan.
Pelakunya adalah Muhammad Husen (28) yang merupakan pegawai korban.
Yang menjadi sorotan publik adalah sikap Muhammad Husen tak menyesal sedikit pun melakukan tindakan keji tersebut.
Husen bahkan mengaku puas sudah membunuh sang majikan.
Saat memberikan keterangan pers pun ekspresi Husen begitu santai dengan sesekali cengengesan.
Psikolog Probowatie Tjondronegoro memberikan analisisnya terkait kondisi psikologis Husen.
Menurut Probowatie, Husen sama sekali tidak mengalami gangguan kejiwaan.
Baca juga: ALASAN Husen Pesan PSK Online Usai Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon di Semarang, Ini Sumber Uangnya
Dendam yang menumpuk menjadi penyebab Husen tega melakukan pembunuhan tersebut.
"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," ucap Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro saat dihubungi Tribunjateng, Rabu (10/5/2023).
Seperti dilansir dari Tribun Jateng dalam artikel 'Kondisi Psikologis Husen Pelaku Mutilasi di Semarang, Psikolog: Terpengaruh Kebencian Yang Memuncak'.
Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.
Namun, sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.

"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," jelasnya.
Ia menambahkan, pelaku bisa saja melakukan perbuatan itu tanpa penyesalan sebab sudah sering disakiti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.