NASIB SIAL Romyani, Sopir yang Busnya Jalan Sendiri Terjun ke Sungai di Guci: Tersangka karena Ini
Begini nasib Romyani, sopir bus rombongan ziarah jatuh ke sungai di area Objek Wisata Pemandian Ari Panas Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Ming
SURYA.CO.ID - Begini nasib Romyani, sopir bus rombongan ziarah jatuh ke sungai di area Objek Wisata Pemandian Ari Panas Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023).
Romyani yang bekerja di PO Duta Wisata akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut yang menewaskan dua peziarah tersebut.
Tak cuma Romyani, kernetnya AY (inisial) juga ditetapkan tersangka.
Kepastian ini disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy seperti dikutip dari kompas.com, Kamis (11/5/2023).
"Sudah dilakukan pemeriksaan awal sebagai tersangka," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: 3 KEANEHAN Saat Bus Tanpa Sopir Jalan Sendiri Terjun ke Sungai di Guci, Korban Tewas Bertambah
Hasil pemeriksaan saksi ahli, bus yang mengalami kecelakaan tersebut parkir di medan yang miring dengan kemiringan 8 derajat.
"Posisi handbrake mengunci dengan roda sudah diganjal masih bisa bergerak meluncur ke depan karena kondisi medan parkir yang miring," kata dia.
Selain itu, kontur tanah yang gembur atau tidak padat disertai adanya tambahan beban penumpang yang naik mengakibatkan pengganjal roda amblas.
"Sehingga roda belakang dapat berputar secara perlahan," paparnya.
Karena tidak adanya pengemudi di ruang kemudi, lanjutnya, bus tersebut bergerak perlahan maju ke depan sebelum akhirnya bebas meluncur ke bawah masuk ke sungai.
"Lokasi parkir bus itu bukan termasuk ruas jalan baik kabupaten, provinsi maupun nasional sehingga lokasi parkir tersebut bukan termasuk jalan raya ataupun jalan umum," imbuh dia.
Seperti diketahui, saat kejadian Romyani Romyani tidak berada di balik kemudi sehingga tak sempat menghentikan laju bus.
Bus bernama Duta Wisata yang berwarna merah itu, merupakan rombongan ziarah dengan tujuan Cirebon, Pemalang, Guci Kabupaten Tegal, dan Pekalongan.
Bus jatuh ke sungai dengan ketinggian sekira 15 meter.
Sebelum kejadian, bus sedang dipanaskan di jalur yang menurun dekat Hotel Ashafana.
Bus lalu melaju tanpa kendali dengan penumpang yang baru naik sekira 30 orang.
Sopir bus, Romyani (55) mengatakan, rombongan ziarah yang di antarnya berjumlah dua bus dari, Kelurahan Pakujaya, Kota Tanggerang.
Rute perjalanan meliputi Cirebon, Pemalang, Tegal, dan Pekalongan.
Sebelum kejadian, ia dan rombongannya bermalam di vila area Objek Wisata Guci.
"Ini rombongan jamaah pengajian. Sampai sini kemarin jam sembilan malam. Ini baru melanjutkan perjalanan," katanya kepada tribunjateng.com.
Romyani bercerita, sebelum kejadian kondisi bus sedang dipanaskan karena akan melanjutkan perjalanan ke Pekalongan.
Ia sudah memasang rem tangan dan memberikan ganjal di ban.
Tetapi tiba-tiba bus menyelonong dan berjalan sendiri.
Ia sendiri posisinya sedang berada di belakang mobil dan mengobrol dengan panitia.
"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia.
Saya kaget, saya bengong," ungkapnya.
Romyani mengatakan, ia tidak tahu persis jumlah penumpang yang sudah baik ke atas bus.
Setahunya, penumpang belum penuh.
Sementara total kursi keseluruhan mencapai 59 kursi.
"Penumpang sudah dievakuasi. Tadi ramai-ramai dengan warga," ujarnya.
Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Satu korban meninggal di lokasi kejadian, sementara satu korban lain meninggal saat dirawat di RS Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo, Tegal, Jawa Tengah pada Senin (8/5/2023) dini hari.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menuturkan, korban meninggal bernama Ibin yang sebelumnya mengalami luka berat.
"Info yang tadi baru kami dapatkan, atas nama Bapak Ibin itu meninggal dunia sekitar jam 02.00 WIB," tutur Pilar di rumah duka korban meninggal lain di Jalan Pondok Serut, Paku Jaya, Serpong Utara, Senin.
Satu orang lainnya yang bernama Maja (58) dinyatakan meninggal pada Minggu (7/5/2023).
Jenazah Ibin akan diantarkan ke Serpong Utara pada Senin pagi menggunakan ambulans.
"Akan diobservasi dulu sekitar 2-3 jam. Jadi sekitar pukul 06.00 WIB-07.00 WIB akan diantarkan ke sini (Tangerang Selatan)," sebut Pilar.
Adapun jenazah Maja telah dimakamkan pada Senin dini hari.
Pilar Saga turut mendampingi keluarga Maja, mulai kedatangan jenazah hingga pemakaman.
Jenazah Maja dimakamkan tidak jauh dari rumah dukanya di Jalan Pondok Serut.
Berikut keanehan-keanehan yang terjadi sebelum kecelakaan:
1. Bus jalan sendiri

Korban selamat, Nur Hasan (58) menurutkan keanehan sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Saat kecelakaan, bus sedang dipanaskan oleh sopir.
Dia sendiri saat itu sedang mengobrol dengan istrinya.
Tetapi tiba-tiba bus berjalan sendiri melaju menurun.
"Terus ada yang teriak, woi masih ada orang jangan ditinggal, tungguin dulu."
"Saya lihat ke depan tidak ada sopirnya," kata Hasan kepada Tribunjateng.com, Minggu (7/5/2023).
Hasan mengatakan, sempat berpikir untuk maju ke depan untuk membelokkan kemudi.
Tetapi dia sudah tidak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah.
Bahkan setelah bus jatuh, dia sendiri lemas hingga tidak bisa bergerak.
"Saya lihat istri, saya mau nolongin tapi tidak bisa bergerak."
"Saya juga sampai diseret ditolong orang," ujarnya.
2. Tak ada keramaian di dalam bus
Menurut Hasan, saat bus melaju dan tiba-tiba berjalan sendiri, tidak ada keramain orang keluar masuk yang memungkinkan untuk menyenggol rem tangan.
Termasuk tidak ada keramain anak-anak bermain.
"Saat itu saya memang tidak lihat karena sedang mengobrol sama istri."
"Tapi tidak ada keramain orang keluar masuk dan anak-anak bermain," ungkapnya.
Korban selamat lain, Kahoi Amirudin (57) juga mengaku tidak ada keramaian anak-anak di dalam bus.
Saat kejadian bus dalam kondisi dipanaskan.
Setelah itu, tiba-tiba bus melaju berjalan.
"Ya sudah itu nyelonong saja."
"Apa karena rem tangannya kurang narik atau bagaimana."
"Tidak ada yang nyenggol, anak-anak mainan ya tidak ada," katanya.
Kapolres Tegal Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, informasi adanya anak kecil memainkan rem tangan masih dalam pendalaman betul atau tidak.
Ia mengatakan, total penumpang berjumlah 50 orang.
Tetapi yang sudah naik ke atas bus baru 37 orang.
Dari jumlah tersebut, di antaranya ada orangtua, dewasa, dan anak-anak.
Sementara 13 orang lainnya belum naik ke bus.
"Untuk saat ini terkait informasi tersebut (red, anak-anak main rem tangan) sedang kami dalami, apakah betul atau tidak," katanya.
AKBP Sajarod mengatakan, pendalaman akan dilakukan setelah bus berhasil dievakuasi.
Pihaknya akan melakukan olah TKP.
"Nanti kami lakukan penyelidikan dan olah TKP. Setelah itu kita bisa mengetahui penyebab kendaraan tersebut bisa turun ke bawah," ungkapnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Tersangka, Sopir dan Kernet Bus yang Kecelakaan di Guci Tegal Masih Diperiksa"
Objek Wisata Pemandian Ari Panas Guci
Guci Tegal
Bus Jalan Sendiri Masuk Sungai
sopir bus maut
Polda Jateng
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tabiat Hafid Pria Hidup Sebatang Kara di Kolong Jembatan, Mengaku Dokter Spesialis Lulusan Singapura |
![]() |
---|
Sosok Farah yang Temani Arya Daru Belanja Sebelum Esok Ditemukan Tewas, Kenapa Tak Jadi ke Bandara? |
![]() |
---|
Sosok Ibu Sambung Farel Prayoga yang Bantah Tudingan Penyiksaan, Ungkap Alasan Usir dan Larang Tidur |
![]() |
---|
Niat dan Doa Sholat Dhuha Arab, Latin, dan Artinya Lengkap Sesuai Sunnah |
![]() |
---|
Ternyata Syahrama Pernah Bunuh Teman dan Buang Jasad ke Pacet, Sebelum Habisi Driver Ojol Sevi Ayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.