Berita Surabaya

Surabaya Usulkan Rekrut 800 Guru Lewat Seleksi PPPK Tahun Ini, Kuota Resmi Tunggu Pusat

Pada 2022 lalu, Dispendik Surabaya membuka lowongan kepada 1.513 formasi tenaga pendidik juga melalui PPPK.

surya.co.id/bobby kolloway
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Surabaya beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya mengusulkan penambahan guru pengajar untuk jenjang SD-SMP lewat seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Tahun ini, Dinas Pendidikan Surabaya mengusulkan sekitar 800 pegawai ke pemerintah pusat.

Hal ini disesuaikan dengan kekurangan guru pengajar di Kota Pahlawan.

"Sekarang masih kurang 800-an (guru). Kami sudah koordinasi dan menghitung bekerjasama dengan bagian keorganisasian," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh di Surabaya, Kamis (4/5/2023).

Sekalipun demikian, usulan tersebut bukanlah angka final jumlah formasi yang nanti akan diisi melalui seleksi.

"Kalau kita nunggu dari pusat. Kuota tahun ini menunggu dari Kementerian," katanya.

Pada 2022 lalu, Dispendik Surabaya membuka lowongan kepada 1.513 formasi tenaga pendidik juga melalui PPPK.

Menurutnynya, jumlah tersebut masih belum memenuhi kebutuhan pendidik di Surabaya.

"Jumlah guru seharusnya ditambah. Dengan adanya penambahan guru, tentu pembelajaran juga semakin efektif," katanya.

Mengingat, jumlah siswa di Surabaya terus bertambah. Di sisi lain, jumlah pendidik berkurang dengan adanya guru yang purna tugas.

Menurut Yusuf, dengan jumlah guru yang ada, jumlah jam mengajar masing-masing pengajar belum ideal.

Seharusnya, jumlah jam mengajar guru sekitar 24 jam pelajaran selama sepekan.

Namun dengan jumlah yang ada, beberapa guru harus mengajar sampai 30 jam sehari. "Kalau sekarang masih ada yang 30 (jam pelajaran). Kan berat," katanya.

Padahal, tugas guru tidak hanya mengajar. Mereka juga diminta untuk membuat rencana pembelajaran termasuk perangkat pembelajaran hingga penilaian.

"Tenaga pengajar ini beda dengan staf. Sehingga, seorang pengajar harus benar-benar fit," katanya.

"Makanya, kami berikan usulan kepada pusat mendekati 24 (jam pelajaran) lagi.Kalau jam terlalu banyak, kasihan teman-teman guru. Kapan dia bisa menyempatkan membuat perangkat pembelajaran atau perangkat penilaian?," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved