Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Gresik

UMPATAN Kakek yang Cucunya Dibunuh Ayah Kandung di Gresik: Dihukum Mati Saja, Suami Istri Gila Semua

Ini lah umpatan kakek yang cucunya dibunuh ayah kandungnya di Gresik. Minta menantunya dihukum mati.

|
Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
kolase surya/willy abraham
Dodik dan Yani, kakek dan nenek bocah yang dibunuh ayah kandungnya di Gresik menuntut pelaku dihukum mati. 

Usai menghabisi nyawa putrinya, Afan bergegas meninggalkan rumah. Darah sang anak menetes di lantai. Afan mengembalikan pisau kuning itu di dapur.

Lantai rumah kontrakannya berceceran darah. Afan menuju Polsek Tandes untuk menyerahkan diri.

Kemudian langsung diamankan Satreskrim Polres Gresik.

Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, pihaknya saat mencari bukti dan petunjuk lain dengan memeriksa handphone pelaku.

"Di handphonenya ada riwayat pencarian, dengan keyword tata cara membunuh anak kecil dengan cepat," ucapnya.

Kini Afan harus mendekam di penjara dijerat dengan Pasal 340 KUHP jo pasal 44 ayat 3 UU No 23 tahun 2004.

Tersangka Afan tidak menyesali perbuatannya. Afan menghabisi nyawa putrinya sendiri agar masuk surga.

"Saya tidak menyesal. Anak saya masih kecil tidak punya dosa agar masuk surga.  Ibunya tidak pantas masuk surga," pungkasnya. 

Lantas siapa sebenarnya Afan? 

Afan, ayah pembunuh anak kandung di Gresik ternyata pernah dipenjara 3,5 tahun karena kasus narkoba.
Afan, ayah pembunuh anak kandung di Gresik ternyata pernah dipenjara 3,5 tahun karena kasus narkoba. (kolase surya/willy abraham)

Pria asal Manukan Kulon, Surabaya yang kost di Gresik ini bekerja di sebuah tempat konveksi. 

Afan mengaku gajinya hanya Rp 300 ribu yang dirasa tidak cukup membesarkan putrinya yang berinisial Z berusia sembilan tahun.

Putri semata wayangnya itu duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.

"Faktor ekonomi, tidak mampu membiayai. Saya kerja konveksi sudah satu tahun dibayar Rp 300 ribu," ujar Afan.

Tidak ada wajah penyesalan dari wajah Afan.

Tatapan mata pria yang telah menjalin hubungan rumah tangga sejak delapan tahun lalu itu terlihat kosong.

Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka, karena sudah tidak sanggup lagi membesarkan anaknya.

"Motif tekanan ekonomi karena pelaku keberatan untuk membiayai keluarga maupun anaknya," ujarnya.

Afan mengaku anaknya sering mendapat bullying karena latar belakang istrinya.

Diketahui istri Afan bekerja sebagai Lady Companion (LC) karaoke.

Afan pun berkenalan dengan istrinya itu juga di tempat karaoke beberapa tahun lalu. Kemudian menikah dikaruniai seorang putri.

Hari Rabu kemarin, istrinya pergi dari rumah. Tidak pamit.

Afan menduga istrinya kembali menjadi pemandu lagu di sebuah karaoke.

Sang istri kerap mengunggah foto bersama lelaki lain di akun media sosialnya. Afan pun mengalami depresi.

Afan mengaku anaknya kerap dibully karena latar belakang ibunya sebagai LC karaoke.

"Dibully teman-teman tidak mau berteman dengan anak saya karena latar belakang ibunya," ucap Afan saat di Mapolres Gresik.

Afan pun memilih menghabisi nyawa anaknya dengan sebilah pisau dapur.

Sang anak dihabisi sekitar pukul 04.30 Wib di dalam kamar. Dalam kondisi tidur tertelungkup. Pisau ditusuk ke punggung anaknya berkali-kali. Hingga tembus ke jantung. Sang anak langsung tewas.

Afan terus menusuk putri semata wayangnya itu. Total ada 24 luka tusuk.

"Membunuh anak saya karena anak-anak belum ada dosa agar anak saya masuk surga. Kalau ibunya tidak layak masuk surga," kata dia lagi.

Kini tersangka Afan harus mendekam di balik jeruji besik dijerat dengan Pasal 340 KUHP jo pasal 44 ayat 3 UU No 23 tahun 2004. 

Pesan Pilu Korban

Afan, ayah yang tega membunuh anaknya sendiri berusia 9 tahun. Ini pesan pilu sang bocah!
Afan, ayah yang tega membunuh anaknya sendiri berusia 9 tahun. Ini pesan pilu sang bocah! (kolase surya/willy abraham)

Inilah pesan pilu AK alias Z bocah berusia sembilan tahun yang tewas dibunuh ayah kandungnya, Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Afan (29) di dalam kamar rumah kontrakannya Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, pada Sabtu (29/4/2023). 

Pesan pilu Z itu ditulis dalam secarik kertas yang dibuat sebelum dihabisi ayahnya pada Sabtu pagi. 

Wakapolres Gresik Kompol Erika Purwana Putra mengungkapkan, kertas berisi gambar dan coretan tangan Z itu ditemukan petugas Satreskrim Polres Gresik saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. Selamat tinggal airin, zee," ujar Kompol Erika Purwana Putra, Minggu (30/4/2023).

Berdasarkan keterangan tersangka, malam sebelum dihabisi, korban sempat menggambar di sebuah kertas.

Baca juga: Subuh Berdarah di Gresik, Pria Ini Mengaku Iseng Browsing Cari Cara Membunuh Putri Kandungnya

Gambar itu bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya. Tulisannya, 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea'

Ketika hendak menggali keterangan lebih dalam, saat kertas itu diberikan kepada tersangka, Afan langsung menangis

Z bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tersebut meninggal dengan banyak luka tusuk. Ada 24 luka tusuk di punggung Z. Bahkan sampai tembus ke jantung.

Z ditusuk dengan pisau dapur oleh ayahnya sendiri saat sedang tidur.

Bocah kelas 2 otu sempat dilarikan ke rumah sakit Ibnu Sina Gresik, namun nyawanya tak tertolong. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved