4 FAKTA Pria Sampang Bunuh Adik Sendiri: Curiga Jadi Penyebab Istri Akhiri Hidup, Diduga Kalut

Inilah sejumlah fakta mengenai pria di Sampang yang tega bunuh adik sendiri lantaran curiga menjadi penyebab kematian sang istri.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Netizen
KERASUKAN SETAN - Muti'ullah (35) saat membacok korbannya di Desa Ketawang Larangan, Kecamatan Ganding, Sumenep, Madura. Gambar ini dari capture video amatir peristiwa itu yang beredar di grup terkait Madura. 

SURYA.CO.ID - Inilah sejumlah fakta mengenai pria di Sampang yang tega bunuh adik sendiri lantaran curiga menjadi penyebab kematian sang istri.

Seperti diberitakan sebelumnya, pria di Sampang diketahui membunuh adik kandungnya sendiri.

Pria bernama Faridi (42) membunuh adiknya, Ubdul Ruis (38), saat sedang terbaring di dalam kamar, menggunakan pisau dapur.

Baca juga: Makam Bayi di Desa Ngunggahan Tulungagung Diduga Korban Pembunuhan Dibongkar Polisi

Merangkum berita sebelumnya, berikut sejumlah fakta mengenai aksi nekat yang dilakukan Faridi.

1. Faridi menuduh sang adik jadi penyebab kematian sang istri

Faridi menuduh Ubdul Ruis sebagai penyebab istrinya nekat mengakhiri hidup, delapan bulan silam. 

Kasus ini menjadi sorotan warga Desa Asem Rajeh, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, karena selama ini antara Faridi dan adiknya, Ubdl Ruis tak memiliki masalah apapun. 

Kepada polisi, Faridi mengaku niat untuk mencelai adiknya baru muncul dua hari terakhir. 

Awalnya, dia tak bisa menerima kenyataan atas kematian istrinya.

Istri Faridi meninggal akibat gantung diri sejak delapan bulan yang lalu dan tanpa diketahui penyebabnya sehingga pelaku mengalami trauma.

"Pelaku ini menganggap kematian istrinya penyebabnya adalah adiknya," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sukaca melalui Kanit IV Tipiter Ipda Muamar Amin, Kamis (27/4/2023).

2. Faridi diliputi rasa kalut

"Sebelum kejadian, mungkin perasaan pelaku ini kalut (kacau) dan termenung. Akhirnya nekat melakukan perbuatannya itu," terangnya. 

Dari hasil pemeriksaan beberapa saksi termasuk keluarga, kata Ipda Muamar Amin, tidak ada permasalahan antara korban dan pelaku. 

"Sebelumnya ke duanya baik-baik saja, tidak ada permasalahan warisan ataupun permasalahan yang lain," pungkasnya.

Baca juga: UPDATE Janda Penjual Kopi di Ponorogo Tewas Penuh Luka Tusukan, Polisi: Diduga Pembunuhan Berencana

3. Pembunuhan diketahui keponakan

Pembunuhan itu terjadi pada (26/4/2023) sekitar 16.30 WIB.

Sebelum kejadian, korban tengah berada di kediaman orang tuanya bersama pelaku di Desa Asem Rajeh, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura mengingat momen lebaran.

"Sebenarnya korban ini tinggal di rumah mertuanya di Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Sampang tapi momen lebaran dia pulang," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sukaca melalui Kanit IV Tipiter Ipda Muamar Amin, Kamis (27/4/2023).

Kala itu, posisi korban tengah berbaring di kamar depan sembari bermain handphone.

Tiba-tiba datang pelaku masuk kamar.

Tanpa basa-basi, Faridi menusuk perut korban menggunakan pisau dapur dua kali. 

Akibatnya darah mengucur dari perut korban. 

"Perbuatan  pelaku diketahui salah satu keluarga yakni keponakannya. Dia (keponakan) yang telah merebut pisau dari tangan pelaku," terang Ipda Muamar Amin. 

Melihat korban telah berlumuran darah, keponakan yang juga menjadi saksi mata itu berteriak meminta tolong kepada warga setempat.

4. Korban tak terselamatkan

Akhirnya korban bergegas dibawa ke RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang untuk mendapatkan pelayanan medis, namun tidak tertolong.

"Korban meninggal di rumah sakit saat hendak di operasi sekitar 20.00 WIB (26/4/2023) kemarin," pungkasnya. 

Beberapa jam setelah kejadian, Faridi digelandang ke polres Sampang,  Madura dan langsung ditahan. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved